Perusahaan Teknologi Ini Klaim Bisa Ubah Pasir Gurun Jadi Tanah Subur dalam Tujuh Jam

23 Oktober 2022, 12:55 WIB
Ilustrasi gurun pasir. 5 Arti Mimpi Tentang Gurun Pasir Menurut Primbon Jawa, Pertanda Baik dan Buruk /pixabay/

SUARA TERNATE - Perusahaan rintisan Norwegia, Desert Control mengklaim bisa melawan proses penggurunan. Perusahaan ini bahkan mengklaim bisa mengubah pasir gurun menjadi tanah yang subur dalam hitungan jam.

Perusahaan itu menggunakan teknologi bernama Liquid NanoClay (LNC) yang bisa mengubah pasir jadi subur dalam hitungan tujuh jam.

Di masa lalu, kita telah mengenal 'pahlawan hijau' yang berjuang melawan penggurunan selama beberapa dekade. Mereka menggunakan segala macam teknik, dari semak tahan angin hingga penghalang pohon.

Baca Juga: Cegah Antrean Penumpang, PT KAI Ujicoba Teknologi Pengenal Wajah untuk Boarding

Diciptakan pada awal 2000-an oleh ilmuwan Norwegia Kristian Olesen, Liquid NanoClay adalah rahasia di balik pencapaian luar biasa Desert Control. Ketika disemprotkan ke pasir, penemuan menakjubkan ini menetes ke bawah dan meresap ke pasir, mengubahnya menjadi tanah penahan air tempat tanaman dapat berkecambah dan berkembang.

Petani telah menggunakan tanah liat untuk meningkatkan kesuburan tanah mereka selama ribuan tahun, dan Delta Nil terkenal subur berkat tanah liatnya.

Baca Juga: Adopsi Teknologi Digital, UMKM Ternate Yakin Bisa Ekspor Produk

Namun, mengolah tanah liat yang tebal dan berat ke tanah yang kurang subur, selalu melelahkan dan memakan waktu. Desert Control berhasil mengatasi rintangan ini dengan membuat partikel tanah liat di NanoClay mereka sekecil mungkin.

Liquid NanoClay terdengar mewah, tetapi teknologi ini dibuat hanya dengan air dan tanah liat. Rahasia perusahaan adalah kemampuannya untuk mengubah tanah liat yang kental menjadi cairan “hampir setipis air”.

Tanah liat mengikat partikel pasir dan membentuk tanah penahan kelembaban yang, meskipun tidak sesubur tanah gelap, pasti dapat mendukung kehidupan tanaman.

Desert Control saat ini menargetkan UEA, pasar kaya yang saat ini mengimpor sekitar 90 persen makanannya, karena menanam apa pun di lingkungan gurun ini sangat sulit. Teknologinya sudah terbukti kegunaannya, mengubah gurun tandus menjadi tanah, namun masih ada keterbatasan biaya.

Baca Juga: BPDPKS Danai Penelitian Inovasi Lanjut Katalis dan Teknologi Bensin Sawit

CNN melaporkan biaya perawatan berkisar dari 2 hingga 5 dolar AS, setara Rp30 ribu hingga Rp75 ribu, per meter persegi, tidak terlalu murah, mengingat area luas yang perlu dirawat dengan Liquid NanoClay agar proyek pertanian masuk akal.

Namun, Desert Control berencana untuk mengembangkan unit yang mampu memproduksi Liquid NanoClay dalam jumlah besar, yang akan menurunkan harga secara signifikan.

“Jika mereka mampu menurunkan harga dan membuatnya terjangkau bagi negara-negara berpenghasilan paling rendah, itu bisa berdampak sangat besar pada ketahanan pangan dan kemampuan banyak negara tersebut untuk menggunakan tanaman mereka sendiri,” kata Ismahane Elouafi, Direktur Jenderal dari Pusat Internasional Pertanian Biosaline Dubai.

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: Oddity Central

Tags

Terkini

Terpopuler