SUARA TERNATE - Partitur terpasang di atas piano. Jari-jari keriput masih fasih melantunkan melodi. Namun, tatapan mata sayu seakan membawa Pak Guru melintasi waktu yang paling terpuruk dalam hidupnya.
Pak guru merupakan sapaan akrab Bedjo Untung, salah satu eks tahanan politik 1965.
Musik menjadi salah satu obat hati saat teringat masa mudanya yang harus menjadi tahanan dari 1970-1979.
Melihat sosoknya seperti membuka kotak pandora yang hingga kini belum ada kejelasan kasus bahkan nasib dalam mendapat keadilan dugaan pelanggaran HAM masa lalu.
Saat menilik kembali di area bekas kerja paksa yang berlokasi di Cikokol, Tangerang, Banten yang kini telah berubah menjadi kawasan pendidikan, Bedjo Untung berjalan tegak namun langkah kakinya semakin melambat.
Dia teringat dengan baju lusuh bewarna kecokelatan yang dikenakan saat bersama 200 tahanan politik lainnya harus menghabiskan sembilan tahun untuk kerja paksa di tempat tersebut tanpa gaji.
Sungai Cisadane seolah menjadi saksi bisu lelahnya para penyintas yang mempunyai latar belakang pendidikan berbeda. Ada profesor, insinyur, dan tenaga ahli.