Ismail Marzuki Si Komponis Betawi 'Perpustakaan Terbesar' Generasi Baru

- 18 Februari 2022, 10:45 WIB
Ilustrasi Ismail Marzuki saat muncul di Google Doodle, Ismail tak hanya bisa memainkan gitar dan ukelele, ia juga memainkan pengusung melodi seperti biola, akordeon, saksofon, dan piano.
Ilustrasi Ismail Marzuki saat muncul di Google Doodle, Ismail tak hanya bisa memainkan gitar dan ukelele, ia juga memainkan pengusung melodi seperti biola, akordeon, saksofon, dan piano. /Google Doodle/

SUARA TERNATE - Orang-orang Belanda menyebutnya dengan Benjamin atau Ben karena cakap dalam dunia musik dan pandai berbahasa Belanda.

Sementara orang-orang yang hidup di sekitar Ismail Marzuki kerap memanggilnya dengan nama kecil, cukup Mail atau Maing, Bang atau Pak Mail/Maing.

Ismail sudah sejak kecil menggemari musik. Saking cintanya di dunia musik, ia bahkan bisa menghabiskan waktu berlama-lama saat mendengarkan musik.

Baca Juga: Jalur Trem Tertua di Indonesia Ditemukan di Lokasi Penggalian MRT Jakarta

Ia juga suka membeli piringan hitam dengan uang sakunya saat masih bersekolah.

"Kalau sudah putar piringan hitam, Ismail sulit berhenti. Ia tahan berjam-jam di muka gramofon," tulis Ninok Leksono dalam bukunya yang berjudul "Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman".

Kecintaan pada gramofon dan piringan hitam itu menular dari ayahnya, Marzuki Saeran.

Keluarga Marzuki memiliki koleksi piringan hitam cukup banyak, mencakup lagu dan irama yang beragam, seperti keroncong, jali-jali, cokek, dan gambus.

Ismail juga menyukai lagu-lagu Barat. Ninok mencatat bahwa lagu Barat yang paling disukainya adalah lagu-lagu dari Perancis, Italia, Latin, dengan irama rumba, tango, samba, dan sebagainya.

Halaman:

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x