SUARA TERNATE - Sebuah studi menemukan hubungan kuat dan konsisten antara gangguan pendengaran dan diabetes. Studi yang didanai National Institutes of Health (NIH) itu menunjukkan gangguan pendengaran dua kali lebih tinggi diderita penderita diabetes lanjut usia (lansia) dibanding mereka yang tidak memiliki riwayat penyakit itu.
“Gangguan pendengaran mungkin merupakan komplikasi diabetes yang kurang dikenali. Penyakit ini dapat menjadi kontributor yang lebih signifikan terhadap gangguan pendengaran,” ujar penulis senior Catherine Cowie, Ph.D., dari National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK).
Dia menyarankan penderita diabetes mempertimbangkan untuk melakukan tes pendengaran.
Para peneliti menemukan menganalisis hasil tes pendengaran orang dewasa yang representatif secara nasional di Amerika Serikat. Tes itu untuk mengukur kemampuan peserta dalam mendengar suara frekuensi rendah, sedang dan tinggi di kedua telinga.
Hasil tes menunjukkan tingkat gangguan pendengaran pada penderita diabetes lebih tinggi.
Hubungan antara diabetes dan gangguan pendengaran terlihat jelas di semua frekuensi, dengan hubungan lebih kuat dalam rentang frekuensi tinggi.
Orang dewasa pradiabetes dengan glukosa darah lebih tinggi dari normal tetapi tidak cukup tinggi untuk diagnosis diabetes, memiliki tingkat gangguan pendengaran 30 persen lebih tinggi dibanding mereka dengan gula darah normal.
Para peneliti menganalisis data dari tes pendengaran kepada peserta Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional (NHANES/National Health and Nutrition Examination Survey) dari 1999-2004.\