Network
SUARA TERNATE - Sambiloto dikenal sebagai tanaman obat yang cukup populer di Indonesia. Di Indonesia, penyebaran tanaman ini dapat ditemui di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi, Maluku dan Maluku Utara.
Orang Maluku Utara menyebut sambiloto sebagai daun pel (obat). Sambiloto yang banyak dimanfaatkan masyarakat sebagai bahan baku campuran jamu ini ternyata mengandung banyak khasiat.
Khasiat sambiloto antara lain mengatasi beberapa penyakit yang disebabkan virus, serta mengatur dan memacu daya tahan tubuh.
Di dunia internasional, sambiloto dikenal dengan nama “king of bitter” atau raja pahit. Tanaman ini mengandung laktone yang terdiri dari deoksi andrografolid, andrografolid, flavonoid, alkane, keton, aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik, dan dammar.
Senyawa utama yang dihasilkan tanaman sambiloto adalah Andrografolid. Senyawa ini bermanfaat mengatasi berbagai penyakit antara lain terhadap sel kanker dan antitumor, antihepatoprotektif, antiinflamasi, antioksidan, antidiabetes (menurunkan gula darah), antimalaria, dan antimikrob (antibakteri, antifungi, dan antiviral).
Beberapa hasil penelitian menunjukkan ekstrak sambiloto merupakan alternatif dalam menyembuhkan infeksi bagian atas saluran pernafasan.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Maluku Utara Hari Ini: Kota Ternate Hujan Ringan pada Siang Hari
Dilansir laman litbang.pertanian, peneliti Balitbangtan Gusmaini mengungkapkan senyawa andrographolide terdapat di dalam bagian atas jaringan tanaman yaitu daun, batang, bunga dan kandungan tertinggi terdapat pada daun.
Sambiloto juga termasuk cepat berproduksi, dari tanam hingga panen membutuhkan waktu sekitar 2.5 – 4 bulan tergantung iklim. Perbanyakan tanaman ini dapat melalui biji atau setek dengan lingkungan tumbuh yang cukup luas yaitu dari dataran rendah hingga menengah, kisaran ketinggian tempat 1-700 m dpl.
