SUARA TERNATE - Politisi Wanda Hamidah mendapatkan perlakuan tak mengenakkan. Baru-baru ini, Wanda harus berhadapan dengan Satpol PP dan petugas dari Wali Kota Jakarta Pusat.
Petugas tersebut memaksa masuk ke rumah yang ditempati keluarganya sejak 1960 tersebut.
“Satpol PP telah menerobos masuk ke rumah kami, yang telah kami tempati dari tahun 1960,” kata Wanda Hamidah.
Wanda bercerita petugas Satpol PP dan petugas Wali Kota Jakarta Pusat itu datang untuk mengosongkan rumah tersebut. Wanda mengklaim mereka datang atas perintah Anies Baswedan.
"Mereka mempergunakan rakyat kecil untuk bawa barang-barang kami, untuk melakukan pengosongan, ini rumah kami ini, barang kami," ucap Wanda Hamidah.
Baca Juga: Kucing Penjaga Rumah Perdana Menteri Inggris Buru Seekor Rubah
Beberapa petugas tersebut merusak serta mengangkut barang-barang milik Wanda Hamidah secara paksa.
"Ini barang kami ya dek, ini rumah kami, jangan kalian yang melakukan, kita sama-sama orang kecil, kita gak punya kuasa, biarin aja Satpol PP yang Dzolim adek jangan ikut terlibat," sambung Wanda Hamidah.
Dalam video yang dia buat, Wanda Hamidah menyebut dipaksa mengosongkan rumahnya karena tanah tersebut diduga terlibat dalam sengketa.
"Katanya terlibat sengketa, ini rumah kami, kami tempati dari tahun 1960," ucap Wanda Hamidah.
Baca Juga: 59 Kucing yang Tinggal di Rumah Penulis Ernest Hemingway Selamat dari Badai Ian
"Kami meminta perlindungan hukum atas kezaliman yang dilakukan oleh pemerintah, dalam hal ini pemda DKI Jakarta, melalui wali kota Jakarta Pusat atas perintah Anies Baswedan, kami mohon perlindungan hukum,” kata Wanda Hamidah.
"Anda Gubernur Zalim @aniesbaswedan, keluarga besar Alm Husein Bin Syech Abubakar/Yemo mengutuk kezaliman Anda," sambung Wanda Hamidah.
Unggahan Wanda Hamidah ini pun tak pelak langsung menuai berbagai perhatian.