Network
SUARA TERNATE - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa terjadi 25 kali gempa susulan pascagempa yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Hingga sekarang, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 25 kali gempa susulan, dengan magnitudo terbesar 4,0 dan magnitudo terkecil 1,8," kata Dwikorita, Senin, 21 November 2022.
Gempa bumi magnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dilaporkan disebakan oleh aktivitas sesar Cimandiri.
Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,86 derajat LS dan 107,01 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 11 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
Baca Juga: Pascagempa 5,6 Magnitudo Dua Warga Cianjur Meninggal Dunia
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," ucapnya menambahkan.
Gempa bumi ini dirasakan di Kota Cianjur dengan skala intensitas V MMI, yakni getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.
Kemudian di Garut dan Sukabumi dengan skala intensitas IV-V MMI, yaitu getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.
