Pemerintah Eksploitasi Nikel Habis-Habisan Cak Imin Sebut Kerusakan Alam Menunjukan Indonesia Butuh Perubahan

- 30 Januari 2024, 06:54 WIB
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat melakukan kampanye di Yogyakarta (tangkap layar Ig@cakiminow)
Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat melakukan kampanye di Yogyakarta (tangkap layar Ig@cakiminow) /

SUARA TERNATE - Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, cawapres nomor urut 1, menyampaikan pemerintah saat ini mengeksploitasi nikel 'habis-habisan' sehingga merusak alam dan membuat harga komoditas anjlok.

Hal tersebut disampaikan Cak Imin, saat kampanye di Yogyakarta, Senin (29/1/2024). Adapun, kata dia, eksploitasi berlebih membuat cadangan nikel Indonesia cepat habis dan dikhawatirkan tidak bisa dimanfaatkan generasi berikutnya.

Cawapres nomor urut 1 dan juga merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menyebut bahwa berbagai kerusakan alam yang terjadi menunjukkan bahwa Indonesia butuh perubahan.

Baca Juga: Soal Hilirisasi Ugal-Ugalan, Luhut Ingin Mengajak Cak Imin Berkunjung Langsung Ke Morowali

"Berbagai kerusakan terus dilakukan. Bagaimana kita saksikan rusaknya alam raya kita karena kerakusan segelintir orang," ujar Cak Imin.

Selain itu, Cak Imin menilai, eksploitasi pertambangan sekarang justru menimbulkan lebih banyak "mudarat" dibanding "maslahat." Maka, janjinya, akan menerapkan prinsip pembangunan berkeadilan jika terpilih di Pilpres 2024.

"Contoh, ya, contoh. Nikel, nggak usah ngomong batubara, itu masa lalu yang suram. Nikel ini beberapa tahun terakhir ini dikelola habis-habisan. Dientek-entekke (dihabis-habiskan). Sampai saking akehe (saking banyaknya) diekspor, harganya nikel ambles, ambles," kata Cak Imin.

Baca Juga: Cabut Izin Lokasi Acara Desak Anies, Cak Imin Sesalkan Larangan Untuk Kegiatan Positif

"Pembangunan itu butuh keadilan. Jangan kamu perkosa alam! Setuju? Pembangunan itu butuh keadilan. Keadilan yang pertama yang penting, keadilan antargenerasi. Anakmu tuh dipikirke!" sambung Cak Imin.

Mengenai hal tersebut, Cak Imin juga mengklaim bahwa eksploitasi berlebih membuat cadangan nikel Indonesia tinggal tersedia untuk 15 tahun. Bahkan, dia mengaku khawatir Indonesia di kemudian hari justru harus mengimpor nikel ketika membutuhkannya.

"Nek wis diangkut metu kabeh (kalau sudah diangkut keluar semua), suatu hari kita butuh nikel, justru kita mengimpor nikel kita sendiri dari negara lain. Itu namanya madorot," tuturnya.

Baca Juga: Gibran Singggung Tom Lembong Saat Debat Dengan Cak Imin Terkait LFP, Begini Karier dan Prestasi Thomas Lembong

Editor: Randi Ishab

Sumber: kompas tv


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah