Maluku Utara Akui Kekalahan Namun Meminta Benahi Perwasitan pada Cabor Sepak Bola PON XX

- 4 Oktober 2021, 04:05 WIB
Pesepak bola Maluku Utara Sunarwan Rusni.
Pesepak bola Maluku Utara Sunarwan Rusni. /ANTARA FOTO/Nova Wahyudi//

SUARA TERNATE - Tim sepak bola putra Maluku Utara ikhlas terima kekalahan 1-3 dari Jawa Barat dalam pertandingan pemungkas penyisihan Group A Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, meskipun mereka mengeluh kepimpinan wasit Gideon F. Depaherang yang pimpin laga di Stadion Mahacandra, Kota Jayapura, Minggu.

Asisten manajer Maluku Utara Rusli Abdullah menyorot minimal ada dua kejadian yang lepas dari perhatian wasit dan kurang menguntungkan timnya.

"Bisa kita lihat dengan mata kepala sendiri, terjadi handball di dalam kotak penalti, tetapi diabaikan wasit," kata Rusli dalam jumpa pers seusai laga.

Baca Juga: Cantiknya Dhinda Salsabila, Atlet Peraih Medali Emas di PON XX Papua

"Itu yang membuat pertandingan menurut kami jadi kurang sportif, tetapi apa mau dikata semua sudah berjalan, sudah jadi keputusan tim wasit dan panitia pertandingan, kami harus berbesar hati dan menerima hasil ini."

Insiden yang dimaksud Rusli terjadi pada menit ke-78 ketika Maluku Utara tengah melancarkan serangan dan bola terlihat mengenai lengan salah satu pemain Jawa Barat, tetapi wasit menyatakan bukan pelanggaran.

Peristiwa itu memicu respon keras suporter Maluku Utara di tribun Stadion Mahacandra dan melemparkan botol-botol plastik ke dalam lapangan.

Rusli juga menyayangkan wasit mengabaikan insiden benturan antara kiper Andrian Hadi Daud dengan seorang pemain Jawa Barat yang berujung gol kedua lawan.

Andrian Hadi bahkan sempat tidak sadarkan diri di atas lapangan sebelum ditangani tim medis dan kemudian harus ditandu keluar lapangan serta menggunakan alat bantu pernapasan.

"Memang itu sempat terjadi benturan dengan sikut saat proses gol kedua itu, sayangnya wasit juga tidak menghentikan pertandingan karena insiden tersebut," ujar Rusli.

"Alhamdulillah adik kita itu masih bisa sadarkan diri, setelah sempat digotong keluar dalam keadaan tidak sadar. Bantuan paramedik bisa membuat dia kembali bergabung bersama kami di bangku cadangan."

Kekalahan ini membuat Maluku Utara terhenti pada babak penyisihan grup setelah hanya mengumpulkan tiga poin dan menempati posisi ketiga Grup A.

Rusli menyebut hasil PON Papua bakal menjadi bekal untuk terus membenahi program pembinaan sepak bola Maluku Utara, tetapi dia juga meminta pembenahan juga dilakukan pada aspek perwasitan.***

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah