Menparekraf Minta Pelaku UMKM Ternate Fokus Garap Bisnis Utama dan Tidak Ikut-ikutan Tren

- 28 November 2022, 19:29 WIB
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.(Kemenperakraf)
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.(Kemenperakraf) /

SUARA TERNATE - Para pelaku UMKM di Ternate diminta fokus menggarap bisnis utamanya dan meningkatkan kapasitas usaha sehingga lebih berdaya saing dan tidak ikut-ikutan tren bisnis musiman.

Permintaan itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

Menparekraf mengatakan, saat ini banyak pelaku UMKM yang ikut-ikutan melihat tren usaha yang sedang booming sehingga melupakan dan tidak fokus terhadap bisnis utamanya.

“Banyak pelaku UMKM yang Ikut-ikutan dan tidak fokus kepada bisnisnya. Padahal bisnis itu harus dijalankan fokus sehingga bisnisnya terus berkelanjutan, jadi kalau berhenti jualan nantinya pelanggannya akan pindah ke lain hati. Karena customer adalah raja,” ujarnya saat kegiatan “Bacarita Santai dengan Pelaku UMKM Kota Ternate” di Hotel Bukit Pelangi, Ternate, Maluku Utara, Sabtu 26 November 2022.

Sandiaga sempat berdialog dengan seorang pelaku UMKM bernama Ibrahim. Kesehariannya Ibrahim berjualan batagor. Namun saat ini tengah demam Piala Dunia, dia beralih menjadi penjual bendera-bendera dari berbagai negara peserta Piala Dunia yang sudah dilakukannya sejak 1 November 2022.

“Boleh mengikuti tren namun yang perlu kita pelajari adalah bagaimana usaha batagor tetap berjalan dan jualan bendera juga bisa berjalan. Sehingga saat sudah bukan musim Piala Dunia, bisnis utama Pak Ibrahim bisa tetap bertahan dan tidak kehilangan customer sehingga bisa naik kelas,” katanya.

Baca Juga: Helikopter P-1103 Jatuh di Perairan Belitung Timur, Polisi Lakukan Investigasi

Sandiaga menampung masukan dari pelaku UMKM di provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi itu. Namun, menurut dia, masih ada pekerjaan rumah karena ada pelaku UMKM baik di bidang kuliner, fesyen dan kriya membutuhkan sentuhan dan pelatihan khusus terkait digitalisasi, peningkatan kapasitas dan pendampingan.

“Kami yakin dengan kolaborasi bersama ini Provinsi Maluku Utara mampu menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru di tahun ini dan 4,4 juta pada tahun 2024. Saya akan berjuang untuk itu, karena saya dulu seorang pengusaha yang berjuang menciptakan jaringan usaha dari 3 orang karyawan menjadi 30 ribu karyawan,” katanya.***

Halaman:

Editor: Ahmad Zamzami


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x