SUARA TERNATE - Prakirawan cuaca, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate memperingatkan, untuk pelayaran dan nelayan lokal di Maluku Utara agar selalu waspada dampak ketinggian gelombang di perairan Samudra Pasifik Utara Halmahera (Lautan Bebas). Senin 15 Januari 2024.
Pasalnya, berdasarkan pemantauan prakirawan cuaca, ketinggian gelombang di perairan tersebut mencapai 3 sampai 4 meter.
Kondisi perairan samudra pasifik utara Halmahera itu, berpotensi berdampak terhadap ketinggian gelombang 2,5 meter di Maluku Utara, seperti di perairan Loloda, Morotai, Batang Dua, serta perairan Gebe dan perairan Kepualauan Sula.
"Biasanya yang paling tinggi itu 3 sampai 4 meter di samudra pasifik utara Halmahera yang mana, untuk pelayaran lokal jarang melewatimya. Tetapi imbas atau dampaknya itu 2,5 meter itu di perairan Utara Loloda , perairan Utara Morotai Utara, serta perairan Gebe dan Batang Dua," terang Ujar Fahmi Bachdar, Prakirawan Cuaca BMKG, di Stasiun Meteorologi Kelas I Babullah Ternate.
Olehnya itu, Fahmi menyarankan, untuk aktifitas nelayan lokal, terkait jarak tangkapannya, jangan terlalu jauh dari perairan di Muluku Utara, mengingat kondisi gelombang tinggi hingga beberapa hari kedepan, masih berpotensi terjadi.
Meski begitu, dia menjelaskan, kondisi gelombang tinggi itu tidak setiap hari terjadi, namun dipengaruhi kondisi cuaca yang lain, kecepatan angin dan curah hujan.
Baca Juga: Update Kondisi Cuaca, Maluku Utara Mulai Memasuki Puncak Musim Hujan
Mengaingat, saat ini wilayah Maluku Utara baru memasuki puncak musim hujan, dan diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2024 mendatang.***