Luncurkan Pesawat Lucy, NASA Berencana Amati Lebih Banyak Asteroid

- 16 Oktober 2021, 17:35 WIB
Pesawat ruang angkasa Lucy di atas roket United Launch Alliance Atlas V di Stasiun Angkatan Antariksa Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat.
Pesawat ruang angkasa Lucy di atas roket United Launch Alliance Atlas V di Stasiun Angkatan Antariksa Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat. /Antara/NASA/Bill Ingalls/

SUARA TERNATE - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), meluncurkan pesawat ruang angkasa yang bernama Lucy dalam misi 12 tahun, pada Sabtu 16 Oktober 2021.

Peluncuran ini untuk mempelajari asteroid Trojan Jupiter dan demi mengumpulkan pengetahuan baru perihal pembentukan tata surya.

Sesuai jadwal yang ditentukan, Roket Atlas V yang bertanggung jawab untuk mendorong pesawat itu akan lepas landas pada pukul 05:34 waktu setempat (16:34 WIB) dari Cape Canaveral, Amerika Serikat.

Baca Juga: Mulai November, YouTube Setop Monetisasi Konten Antiperubahan Iklim

Lucy sendiri bakal menjadi pesawat ruang angkasa bertenaga surya pertama yang menjelajah begitu jauh dari Matahari. Selain itu, Lucy juga akan mengamati lebih banyak asteroid daripada misi sebelumnya.

“Masing-masing asteroid itu, masing-masing dari sampel murni itu, memberikan bagian dari kisah tata surya, kisah kita,” kata administrator asosiasi Misi Sains NASA, Thomas Zurbuchen, kepada AFP melalui telepon, dikutip pada Sabtu.

Dalam perjalanan tahun 2025, Lucy akan bersua dengan Asteroid Donaldjohanson di sabuk utama antara Mars dan Jupiter. Lalu antara tahun 2027 dan 2033, pesawat itu akan bertemu dengan tujuh asteroid Trojan

Asteroid Jupiter Trojan diperkirakan berjumlah lebih dari 7.000 dan merupakan sisa bahan primordial dari pembentukan planet raksasa dalam sistem tata surya, mencakup Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Baca Juga: Hati-hati, 69 Warga di Maluku Utara Masih Positif Covid-19. Terbanyak di Dua Kabupaten Ini

Para ilmuwan percaya bahwa asteroid itu menyimpan petunjuk penting tentang bagaimana planet-planet dalam sistem tata surya terbentuk.

Nama Lucy sendiri terinspirasi dari julukan fosil manusia yang ditemukan di Ethiopia pada tahun 1974. Fosil itu telah membantu menjelaskan evolusi manusia. Nama “Lucy” dipilih sebagai nama misi luar angkasa kali ini dengan harapan nantinya akan menjelaskan evolusi tata surya.***

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah