SUARA TERNATE - Baru-baru ini Twitter merilis pengumuan perluasan uji coba fitur baru, yaitu Safety Mode atau mode aman.
Fitur yang dikembangkan oleh Twitter sejak setahun kebelakang ini 50 persen bisa diakses oleh pengguna yang ingin mencobanya.
Dilansir dari The Verge, Kamis 17 Februari 2022, pengujian mode aman Twitter telah berlangsung sejak September 2021 lalu.
Baca Juga: Meski Khalid Basalamah Telah Minta Maaf Soal Wayang, Pepadi: Akan Melaporkan Secara Langsung
Fitur ini, secara otomatis akan memblokir sementara akun-akun yang mengirimkan cuitan berbahaya atau berisi pelecehan. Selain itu, kemampuan fitur ini mampu memberi peringatan terhadap cuitan balasan yang mungkin berbahaya.
"Teknologi kami secara proaktif mengidentifikasi potensi bahaya atau balasan yang tidak diminta dan memberi peringatan kepada orang-orang dalam program beta ini untuk mempertimbangkan menyalakan Safety Mode," kata Juru bicata Twitter, Tatiana Britt.
Safety Mode akan diperluas kepada 50 persen pengguna di Amerika Serikat, Kanada, Inggris Raya, Australia, Irlandia dan Selandia Baru. Sebelumnya, fitur beta ini terbatas untuk sekitar 750 pengguna.
Introducing Safety Mode. A new way to limit unwelcome interactions on Twitter. pic.twitter.com/xa5Ot2TVhF— Twitter Safety (@TwitterSafety) September 1, 2021
Baca Juga: Konser Permission to Dance on Stage BTS 12 Maret Nanti Sajikan Banyak Kejutan, Apa Saja?
Setelah fitur Safety Mode aktif, akan memeriksa bagaimana interaksi penulis cuitan dan orang yang membelas itu serta isi konten.