Studi Tinjauan Sejarah Bocor ke Media, Belanda Lakukan Kekerasan Ekstrem pada Perjuangan Kemerdekaan RI

- 17 Februari 2022, 10:33 WIB
Duta Besar (Dubes) RI untuk Belanda, Mayerfas, menghadiri acara Pembukaan Pameran Revolusi Kemerdekaan Indonesia di Rijksmuseum Belanda pada Kamis (10/2/2022). (Antara / Dokumentasi KBRI Den Haag) (Antara / Dokumentasi KBRI Den Ha)
Duta Besar (Dubes) RI untuk Belanda, Mayerfas, menghadiri acara Pembukaan Pameran Revolusi Kemerdekaan Indonesia di Rijksmuseum Belanda pada Kamis (10/2/2022). (Antara / Dokumentasi KBRI Den Haag) (Antara / Dokumentasi KBRI Den Ha) /

SUARA TERNATE - "Penggunaan kekerasan ekstrem yang sistematis dan meluas" selama perjuangan kemerdekaan Indonesia tahun 1945-1949 yang oleh pemerintah Belanda pada saat itu memakluminya.

Hal ini terungkap dalam sebuah tinjauan sejarah oleh akademisi dan pakar dari kedua negara tersebut.

Diterbitkan pada Rabu malam - sehari sebelum dijadwalkan untuk dirilis - setelah kesimpulan utama telaah itu bocor ke sejumlah media berita Belanda.

Baca Juga: Tajibesi: Debus Ala Maluku Kie Raha yang Berperan Bangkitkan Semangat Perlawanan terhadap Kolonial

Sudah lebih dari 70 tahun, kemudian temuan bahwa Belanda menggunakan kekuatan berlebihan.

Kekuatan berlebihan tersebut saat berusaha untuk merebut kembali kendali atas bekas jajahannya pada periode segera setelah Perang Dunia Kedua tidak mengejutkan.

Namun pemerintah Belanda tidak pernah sepenuhnya mengakui tanggung jawabnya atas penggunaan kekerasan ekstrem yang sistematis dan meluas itu.

Pemerintahan Perdana Menteri Mark Rutte diperkirakan akan menanggapi temuan itu pada Kamis.

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: Reuters ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah