Mengenang Para Johan dalam Sejarah Kedaulatan Maritim Kerajaan Melayu

- 11 November 2021, 12:03 WIB
Gudang Mesiu Kerajaan Riau-Lingga-Pahang, salah satu aset budaya di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. ANTARA/Nikolas Panama.
Gudang Mesiu Kerajaan Riau-Lingga-Pahang, salah satu aset budaya di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. ANTARA/Nikolas Panama. /

SUARA TERNATE - Masuknya Islam membuat kerajaan-kerajaan maritim memiliki kekuatan baru yang pada akhirnya menggantikan kerajaan Hindu-Buddha yang pernah jaya sebelumnya.

Kerajaan-kerajaan maritim tersebut kemudian mampu menguasai lautan dan melakukan kegiatan pelayaran yang dominan kala itu. 

Selain muncul kerajaan-kerajaan seperti Mataram Islam di Jawa dan Kesultanan Ternate-Tidore di Kepulauan Maluku, tentu ada pula kisah dari kejayaan kerajaan Melayu.

Baca Juga: Tajibesi: Debus Ala Maluku Kie Raha yang Berperan Bangkitkan Semangat Perlawanan terhadap Kolonial

Kehidupan maritim yang merajai masa itu tentunya menarik untuk kita diikuti.

Seperti kisah kejayaan Kerajaan Melayu di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan dan sekitarnya tidak dapat dipisahkan dari kewiraan para pemimpinnya.

Mereka adalah para sultan ternama yang disokong segenap prajurit dan rakyat militannya.

"Yang juga hebat, para bajak laut, pengikut setia Sang Raja. Ini hanya sebagian kisahnya," kata budayawan asal Kepri, Abdul Malik, di Tanjungpinang, Kamis 11 November 2021.

Malik, yang juga mantan Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang, memulai kisah dari Raja Haji.

Halaman:

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x