Mengenang Para Johan dalam Sejarah Kedaulatan Maritim Kerajaan Melayu

- 11 November 2021, 12:03 WIB
Gudang Mesiu Kerajaan Riau-Lingga-Pahang, salah satu aset budaya di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. ANTARA/Nikolas Panama.
Gudang Mesiu Kerajaan Riau-Lingga-Pahang, salah satu aset budaya di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau. ANTARA/Nikolas Panama. /

Pada 10 Oktober 1784 armada VOC-Belanda yang dipimpin oleh Jacob Pieter van Braam datang lagi ke Riau untuk memberikan ultimatum kepada Raja Ali, Yang Dipertuan Muda V agar meninggalkan Riau.

Sultan Mahmud menolak intervensi Belanda itu sehingga terjadi perang pada 29 Oktober 1784. Pasukan Belanda dipimpin oleh Pieter Jacob van Braam. Ternyata, peperangan tak berlanjut karena Belanda minta gencatan senjata.

Sultan Mahmud menolak berunding dengan Belanda. Oleh karena itu, pada 30 Oktober 1784 Belanda menyurati Baginda. Pada 31 Oktober, pagi-pagi sekali Raja Ali dan pasukannya keluar meninggalkan Riau dalam hujan lebat.

Setelah mengetahui kepergian Yang Dipertuan Muda V itu, Belanda mengundang Sultan ke kapal perang Utrecht pada 31 Oktober untuk berunding tentang perdamaian di antara mereka.

"Sultan lagi-lagi menolak permintaan Belanda," ucapnya, yang juga penulis buku sejarah kejayaan melayu di masa kerajaan.

Akhirnya, pada 1 November 1784 disetujui perjanjian antara Kesultanan Riau-Lingga-Johor-Pahang dan VOC-Belanda, yang ditandatangani oleh Raja Tua, Bendahara, Indera Bungsu, dan Temenggung (Netscher, 1870).

Akan tetapi, ketiga tokoh itu tak berhak mengatasnamakan Sultan. Sultan Mahmud tak mengakui perjanjian tersebut.

Perjanjian

Pada 10 November 1784 disepakati lagi perjanjian dengan VOC-Belanda, yang ditandatangani oleh Raja Tua, Bendahara, dan Temenggung. Sultan Mahmud tak menyetujuinya karena Baginda menyadari bahwa perjanjian itu sangat merugikan kerajaannya.

Netscher (1870) mengatakan, “Sultan tak berada dalam keadaan siap melaksanakan isi surat perjanjian tersebut.” Begitulah kokohnya sikap Sultan Mahmud.

Halaman:

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x