Ini Dampak Jika Netflix dan TikTok Blokir Layanan di Rusia

- 7 Maret 2022, 21:55 WIB
Netflix dan TikTok menangguhkan sebagian besar layanan mereka di Rusia pada Minggu (6/3/2022).
Netflix dan TikTok menangguhkan sebagian besar layanan mereka di Rusia pada Minggu (6/3/2022). /ilustrasi

SUARA TERNATE - Netflix dan TikTok menghentikan layanan mereka di Rusia pada Minggu, 6 Maret 2022. Langkah tersebut dilakukan sebagai buntut upaya Presiden Vladimir Putin mendeklarasikan perang melawan Ukraina.

TikTok menyatakan pengguna Rusia dari aplikasi media sosial populer tidak akan lagi dapat mengunggah video atau melakukan siaran langsung melalui aplikasi.

TikTok menambahkan, pengguna juga tidak akan dapat melihat video yang dibagikan dari tempat lain di dunia. Netflix menyatakan menangguhkan layanannya di Rusia, tetapi tidak memberikan rincian tambahan.

Baca Juga: NCT Dram Siap Gelar Konser Daring Pertama, Catat Tanggalnya Jangan Kelewatan

Tindakan tersebut kemungkinan akan makin mengisolasi negara dan rakyatnya setelah semakin banyak bisnis multinasional hengkang dari Rusia dan produk teknologi sebagai tanggapan atas sanksi ekonomi Barat dan kemarahan global atas invasi Rusia ke Ukraina.

"Menyusul pemberlakuan undang-undang 'berita palsu' baru Rusia, kami tidak punya pilihan selain menangguhkan streaming langsung dan konten baru ke layanan video kami sementara,"demikian pernyataan TikTok di Twitter, Senin, 7 Maret 2022.

"Kami meninjau implikasi keamanan dari undang-undang ini, layanan perpesanan dalam aplikasi kami tidak akan terpengaruh," lanjut TikTok.

Baca Juga: Manchester City Beringas Hajar MU 4-1, Pep Guardiola Beberkan Strateginya

Tindakan tersebut kemungkinan akan semakin mengisolasi negara dan rakyat Rusia setelah semakin banyak bisnis multinasional memutuskan Rusia dari layanan keuangan vital, teknologi, dan berbagai produk konsumen.

Sementara itu, juru bicara TikTok, Hilary McQuaide mengatakan, aplikasi TikTok di Rusia sekarang muncul dalam mode "hanya lihat" dan tidak akan membiarkan orang mem-posting atau melihat video atau streaming langsung baru. Mereka masih dapat melihat video lama, tetapi bukan berasal dari luar negeri.

“Keselamatan karyawan adalah prioritas utama kami,” katanya,

"Perusahaan bagian dari perusahaan teknologi ByteDance yang berbasis di Tiongkok tidak ingin menempatkan karyawan atau penggunanya di Rusia dalam risiko hukuman pidana yang berat," ungkap McQuaide.

Baca Juga: Hasil Pekan Ke-28 Liga italia, Gol Semata Wayang Olivier Giroud Bawa AC Milan ke Puncak Klasemen

Sebagai informasi, Undang-undang baru Rusia dengan cepat dicap oleh kedua majelis parlemen yang dikendalikan Kremlin dan ditandatangani oleh Putin.

Menjatuhkan hukuman penjara hingga 15 tahun bagi mereka yang menyebarkan informasi yang bertentangan dengan narasi pemerintah Rusia tentang perang.

Banyak media Barat seperti BBC, CNN, ZDF, dan Bloomberg menangguhkan aktivitas mereka di Rusia.***

Editor: Ahmad Zamzami

Sumber: AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah