ST kemudian terbangun dari istirahat jam 3 dini hari dan melihat suaminya belum juga pulang. ST kemudian pergi mencari sang suami di Desa Fogi.
Saat tiba di rumah teman suaminya, yang ada hanya motor pelaku, sementara suaminya pergi entah kemana.
Baca Juga: Dokter Suntik Setelah Pasien Wafat, Keluarga Minta Penjelasan Dirut RSUD Chasan Boesoirie Ternate
ST kemudian melanjutkan pencarian ke tempat hiburan malam di Desa Wai Ipa. Di sana, ST menemukan suaminya sedang berada di salah satu Cafe bersama temannya dan langsung dipanggil pulang.
"Saya memanggil dia baik baik mari tong (kita) pulang sudah, dan mungkin dia malu sama temannya, saat sampai di rumah, dia (YU) langsung pukul saya," Ucap ST.
Lebih lanjut ST menyatakan, peristiwa pemukulan itu terjadi di halaman rumah mertua ST di Desa Waihama, sekira pukul 04.00 WIT.
Selain dipukul, ST juga diseret ke dalam kamar dan ditonjok beberapa kali dan dipukul menggunakan helem ke muka korban.
Selama dipukul suaminya, ST hanya bisa berteriak dan melindungi perutnya yang sedang mengandung 7 bulan dari pukulan YU.
Akibatnya, area pelipis dan mata kanan bengkak, bahkan darah menggumpal di dalam bola mata korban.***