Network
SUARA TERNATE - Belasan warga dari 4 kampung di Maluku Utara, Ikut Pelatihan Paralegal Lingkungan Hidup di Kota Ternate. Senin, 17 Juli 2023.
Warga yang mengikuti pelatihan tersebut, diharapkan mampu melakukan advokasi diri sendiri bersama komunitasnya, demi mewujudkan keadilan ekologi sebagai hak warga negara.
Kegiatan pelatihan itu, diinisiasi oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Maluku Utara, selama 3 hari.
Baca Juga: Waspada Gelombang Tinggi, BMKG Maluku Utara Sebut Perairan Sanana Menuju Bobong Capai 2,5 Meter
Dalam kesempatan itu, Direktur Walhi Maluku Utara, Faisal Ratuela mengatakan, konflik ekologi dan sumber daya alam, selalu melibatkan warga kampung sebagai korban dari kepentingan korporasi besar.
Oleh sebab itu, pentingnya membangun kesadaran dan pengetahuan hukum di lingkup masyarakat. Sehingga, masyarakat dengan sendirinya mampu menuntut hak-hak sebagai warga negara, yang selalu terabaikan ketika terjadi konflik ekologi antara masyarakat dengan korporasi dan negara.
"Tujuan dari kegiatan Pelatihan Paralegal Lingkungan Hidup ini, antara lain: 1. Peserta memahami hak konstitusional mereka sebagai warga negara Indonesia; 2. Peserta memahami hak ekologi dan ekonomi mereka yang dilanggar oleh korporasi dan pemerintah; 3. Peserta memahami kewajiban mereka untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup di sekitar mereka; 4. Peserta mampu mempraktikkan pengetahuan hukum yang mereka dapat di dalam kegiatan pelatihan, terutama ketika mereka harus berhadapan dengan kejahatan korporasi dan pemerintah," tutur Faisal menegaskan," terang Faisal.
Baca Juga: BMKG Sebut Intensitas Hujan Lebat di Maluku Utara Mulai Turun 70 Persen
Kata Faisal, peserta pelatihan hanya dikhususkan untuk warga kampung yang berasal dari desa dampingan Walhi Maluku Utara, diantaranya: Desa Samo, Desa Gane Dalam, Desa Gane Luar (Kabupaten Halmahera Selatan) dan Kelurahan Kalaodi (Kota Tidore Kepulauan).
