Network
SUARA TERNATE - Kondisi jalan di Kecamatan Bacan Timur Tengah khususnya di Desa Bibinoi-Wayatim dan Kecamatan Bacan Timur Selatan wilayah Wayauwa-Wayatim begitu memprihatinkan. Pasalnya tidak ada aspal dan kondisinya masih jalan tanah, belum lagi ketika daerah tersebut diguyur hujan deras, badan jalan langsung berubah menjadi kubangan lumpur.
Sementara jalan tersebut, merupakan akses satu-satunya bagi masyarakat di 2 Kecamatan itu.
Ketika warga setempat bepergian ke pusat Kota Bacan, di daerah Labuha, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara penuh dengan perjuangan yang panjang.
Baca Juga: Bertahun-tahun Tak ada Jalan Aspal dan Jembatan, Warga Bacan Timur Tengah Berharap Pemda Menangani
"Kita di 2 Kecamatan ini memang setengah mati, karena banyak perjuangan yang harus dilalui baru tiba di pusat Kota Labuha," ungkap Duker, salah satu warga Bacan Timur Tengah pada Minggu 31 Maret 2024.
Duker mengatakan, warga di 2 kecamatan itu sering membawa jualan dari desa ke Labuhan dan dalam perjalan, kendaraan yang ditumpangi selalu terjebak lumpur.
"Kasiang masyarakat yang membawa jualan, seperti sayur-sayuran dan hasil bumi kopra harus menjadi korban. Kalau di jalan kemudian pas hujan lumpur terlalu tebal, sehingga sayur yang dijual akan rusak, bahkan dibuang," keluh Duker sembari berharap jalan tersebut secepatnya diaspal.
Baca Juga: Akibat Cuaca Buruk Seorang Nelayan Warga Bacan Timur Dilaporkan Hilang Saat Melaut
Dia mengungkapkan, kondisi berlumpur di jalan Wayatim ke Bibinohi itu sudah berlangsung selama 7 tahun terkahir.
"Kalau Wayauwa-Wayatim baru dibongkar belum lama, tapi Wayatim-Bibinoi sudah cukup lama, dan itu harusnya menjadi prioritas pemerintah," pintanya.
Untuk itu, dia berharap, baik pemerintah Provinsi Maluku Utara maupun Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan, agar punya perhatian, demi keselamatan dan kepentingan masyarakat yang beraktivitas ke pusat Kota Bacan.
"Kami punya harapan di pemerintah provinsi dan sekaligus pemerintah kabupaten untuk menyelesaikan jalan ini," pungkasnya.***
