Sulit Demonstrasi Turun ke Jalan Akibat Pembatasan Aktivitas Sosial? Pindahkan Saja ke Sini, Lebih 'Nyeni'

- 1 September 2021, 00:07 WIB
Warga melintas di depan mural bertuliskan “Cilaka Kau Dikoyak Omnibus Law” di Surabaya, Jawa Timur. Mural karya Serikat Mural Surabaya (SMS) tersebut dibuat sebagai bentuk kritik atas disahkannya UU Cipta Kerja oleh DPR.
Warga melintas di depan mural bertuliskan “Cilaka Kau Dikoyak Omnibus Law” di Surabaya, Jawa Timur. Mural karya Serikat Mural Surabaya (SMS) tersebut dibuat sebagai bentuk kritik atas disahkannya UU Cipta Kerja oleh DPR. /ANTARA FOTO/Moch Asim./

SUARA TERNATE - Polres Metro Tangerang Kota telah menghentikan penyelidikan terkait dengan mural wajah Presiden Jokowi bertuliskan 404: Not Found' di jembatan Batusari, Batuceper Kota Tangerang yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Hal itu, terkait dengan arahan Presiden Joko Widodo yang minta pihak Kepolisian tidak bertindak represif terhadap kritikan yang dituangkan melalui kesenian.

Lalu apa yang bisa kita petik dari fenomena kritik dengan medium seni serupa ini?

Semasa pandemi COVID-19, melakukan demonstrasi dan gerakan politik yang turun ke jalan menjadi sulit karena berbagai pembatasan aktivitas sosial.

Baca Juga: Chelsea Cuci Gudang, 4 Pemain Ini Memilih Berkiprah di Liga Italia

Berbagai kampanye di seluruh dunia seperti gerakan #ClimateStrike yang digagas Greta Thunberg telah pindah secara daring (online) ke media sosial. Gerakan tersebut kini berubah menjadi #ClimateStrikeOnline, di mana ratusan unggahan konten di media sosial bermunculan setiap minggu.

Poster-poster bernuansa seni di Twitter serta koreografi tari di Tiktok telah membantu meningkatkan kesadaran terkait gerakan tersebut, terutama untuk anak muda di seluruh dunia yang melanjutkannya dengan cara yang lebih ‘seru’ dan ‘ringan’.

 

Keberlanjutan dari gerakan ini dan juga kemampuannya untuk menarik perhatian audiens menandakan bahwa pendekatan seni semacam ini bisa menjadi media yang baik bagi aktivisme online.

Halaman:

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: The Conversation


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah