Imbas Sanksi Pembekuan Asset Pejabat Rusia oleh Inggris, Roman Abramovich Resmi Lepas Chelsea

27 Februari 2022, 20:04 WIB
Pemilik Chelsea FC Roman Abramovich /Instagram

SUARA TERNATE - Pembekuan asset pejabat Rusia oleh pemerintah Inggris sebagai bentuk sanksi atas srrangan Militer Rusia ke Ukraina, turut berimbas pada nasib, klub Liga Inggris Chelsea.

Diketahui, klub yang bermakas di Stanfordm brigde London itu milik taipan asal Rusia Roman Abramovic.

Nah, seiring dengan adanya sanksi dari pemerintah inggris kepada Rusia, klub berjuluk The Blues itu pun kini diserahkan kepada lembaga amal setelah dua dekade dibawa pengelolaan langsung Abramovich.

Baca Juga: Catat, Harga Gas Elpiji Resmi Naik Mulai Hari Ini

Penyerahan klub yang bermarkas di Stamford Bridge kepada Chelsea Foundation (yayasan amal Chelsea) itu diumumkan langsung Abramovic pada Minggu 27 Februari 2022 dini hari.

Abramovich menyatakan tidak lagi terlibat dalam kepungurusan klub yang dibelinya pada tahun 2003.

Baca Juga: Peran Baru Lionel Messi Bawa PSG Bertengger di Puncak Klasemen Liga Prancis

“Selama kepemilikan saya atas Chelsea FC yang nyaris berusia 20 tahun, saya selalu memandang peran saya sebagai penjaga klub, yang bertugas memastikan kami bisa sesukses mungkin hari ini, juga turut membangun untuk masa depan, sembari mengambil peran positif di masyarakat,” kata Abramovich dalam pernyataan yang dirilis laman resmi klub.

“Saya selalu mengambil keputusan dengan mempertimbangkan kebaikan klub. Saya mempertahankan komitmen atas nilai ini. Untuk itulah mengapa hari ini saya menyerahkan kepengurusan dan perawatan Chelsea FC kepada wali amanat yayasan amal Chelsea.”

Baca Juga: Vernon SEVENTEEN Tumbang, Terkonfirmasi Positif Covid-19

“Saya meyakini bahwa saat ini mereka berada dalam posisi terbaik untuk menjaga kepentingan Klub, para pemain, staf, dan fans.”

Meski tidak disebutkan alasan dibalik keputusan melepas Chelsea, namun media Inggris, Standard.co.uk menyebut hal ini tak lepas dari perang Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Permohonan Maaf Belanda kepada Indonesia atas Kejahatan Masa Lalu yang Melingkupinya

Sebab, sejumlah pengusaha Rusia yang berada di luar negera mereka memang diboikot pasca serangan militer Rusia ke Ukraina pada Kamis 24 Februari 2022.

Abramovich tidak termasuk, tetapi para menteri telah didesak untuk menyita atau membekukan asetnya di Inggris. Itu karena parlemen Inggris menyoroti kedekatan Abramovich dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, TNI AL Pastikan Usut Penolakan Pasien Anak di RSAL Merauke

Anggota parlemen Partai Buruh Chris Bryant mengklaim di House of Commons pada hari Kamis bahwa pemerintah Inggris harus menyita aset Abramovich dan mengusir pengusaha 55 tahun itu dari kepemilikan Chelsea.

Belum jelas sejauh mana dampaknya, jika ada, pernyataan itu akan berdampak pada urusan sehari-hari di Chelsea. Abramovich tetap menjadi pemilik klub, meskipun dia tidak akan terlibat dalam pengambilan keputusan, dan tidak ada kerangka waktu yang ditetapkan untuk keputusannya mundur.

Baca Juga: Ini Daftar Anak Buah Jokowi Berkinerja Terbaik Versi IPO, Prabowo Paling Tertinggi, Luhut Urutan ke...

Langkah Abramovich diyakini sebagai upaya untuk melindungi klub dari kerusakan reputasi, menyusul perang Rusia dan Ukraina.

Enam kelompok wali yang masuk dalam Chelsea Foundation diantaranya ketua klub Bruce Buck, pelatih kepala wanita Emma Hayes, Juru kampanye anti-rasisme Piara Powar dan mantan Menteri Olahraga Sir Hugh Robertson, yang juga ketua Komite Olimpiade Inggris.***

Editor: Purwanto Ngatmo

Sumber: Chelsea FC

Tags

Terkini

Terpopuler