Baca Juga: Vernon SEVENTEEN Tumbang, Terkonfirmasi Positif Covid-19
“Saya meyakini bahwa saat ini mereka berada dalam posisi terbaik untuk menjaga kepentingan Klub, para pemain, staf, dan fans.”
Meski tidak disebutkan alasan dibalik keputusan melepas Chelsea, namun media Inggris, Standard.co.uk menyebut hal ini tak lepas dari perang Rusia dan Ukraina.
Baca Juga: Permohonan Maaf Belanda kepada Indonesia atas Kejahatan Masa Lalu yang Melingkupinya
Sebab, sejumlah pengusaha Rusia yang berada di luar negera mereka memang diboikot pasca serangan militer Rusia ke Ukraina pada Kamis 24 Februari 2022.
Abramovich tidak termasuk, tetapi para menteri telah didesak untuk menyita atau membekukan asetnya di Inggris. Itu karena parlemen Inggris menyoroti kedekatan Abramovich dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Baca Juga: Viral di Media Sosial, TNI AL Pastikan Usut Penolakan Pasien Anak di RSAL Merauke
Anggota parlemen Partai Buruh Chris Bryant mengklaim di House of Commons pada hari Kamis bahwa pemerintah Inggris harus menyita aset Abramovich dan mengusir pengusaha 55 tahun itu dari kepemilikan Chelsea.
Belum jelas sejauh mana dampaknya, jika ada, pernyataan itu akan berdampak pada urusan sehari-hari di Chelsea. Abramovich tetap menjadi pemilik klub, meskipun dia tidak akan terlibat dalam pengambilan keputusan, dan tidak ada kerangka waktu yang ditetapkan untuk keputusannya mundur.