Populernya Fiksi Mini, Pelajari 6 Langkah Seni Bercerita 'Flash Fiction' dan Sejarahnya

- 26 September 2021, 15:36 WIB
Ilustrasi. Menulis fiksi mini atau flash fiction.
Ilustrasi. Menulis fiksi mini atau flash fiction. /Pixabay/Deeezy/

SUARA TERNATE - Dunia sastra yang kita kenal belakangan ini memiliki satu jenis tulisan yang cukup populer, baik di kalangan pembaca maupun penulis, yaitu fiksi mini atau dalam bahasa Inggris biasa disebut sebagai Flash Fiction.

Mereujuk pada situs Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Fiksi mini adalah sebuah cerita sangat pendek yang berasal dari kata fiksi (cerita) dan mini (kecil atau pendek).

Berbeda dengan cerpen lain, fiksi mini membebaskan pembaca untuk mengembangkan tema, alur cerita, akhir cerita dan simpulan cerita sesuai daya imajinasinya.

Tema fiksi mini beragam, biasanya bercerita tentang isu sosial, kritik, pengalaman, dan kisah tokoh yang dihiasi ide-ide lucu, nakal, sedih, dan bahkan heroik.

Baca Juga: Memorabilia Timbangan Bebek yang Kini Digempur Digitalisasi

Ada juga beragam sebutan pada fiksi mini ini di beberapa negara seperti; di Perancis:cerita kartu pos, nouvelles, Jepang: cerita setelapak tangan, Amerika: flash fiction, impromptu fiction dan microfiction.

Sementara di Indonesia sendiri, penyebutan untuk Flash Fiction ini bermacam-macam pula. Ada yang menyebutnya fiksi mini, mini kata, cerita mini (cermin), cerita kilat, juga cerpen singkat. Apapun penyebutannya, tetap merujuk pada satu jenis tulisan yang sama.

Meski berbeda dengan cerpen dan puisi, namun fiksi mini dapat menyerupainya. Fiksi mini tetap harus memiliki elemen dasar naratif atau penceritaan untuk membedakannya dengan ”puisi pendek”.

Dalam fiksi mini, semua elemen dasar naratif itu diolah sedemikian rupa sehingga yang paling mendominasi adalah unsur imajinasi yang ada dalam cerita tersebut.

Halaman:

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah