Disangka Terlibat Pengeroyokan Pemuda Mangga Dua hingga Tewas, 3 Remaja di Ternate Dihakimi Sekelompok Massa

14 Desember 2021, 04:55 WIB
Tiga remaja korban pengeroyokan yang dilalkukan sekelompok Pemuda Kelurahan Mangga Dua /Asri Sikumbang/Suara Ternate

SUARA TERNATE - Penangkapan 5 terduga pelaku pengeroyokan M Rifaldy Togubu warga Mangga Dua Ternate, Maluku Utara hingga tewas, ternyata tidak menghentikan aksi 'sweeping' yang dilakukan sekelompok massa setempat.

Walau sudah ada kesepakatan dengan pihak Polres Ternate agar kasus ini diserahkan kepada polisi, namun sekelompok pemuda tetap memburu mereka yang dicurigai terlibat.

Aksi ini ternyata berbuntut panjang menyusul beberapa remaja yang tidak terlibat dalam kasus kematian Rifaldy, justeru dikeroyok.

Baca Juga: Blunder Undian Liga Champions Bikin Real Madrid Meradang, Dari Benfica Berganti PSG

Diantara para korban main hakim sendiri ini adalah Rahmat Purwanto (14), M Raihan (15), dan Nazyar Alkatiri (15 ). Tiga remaja yang tidak tahu apa-apa ini justeru babak belur setelah jadi bulan-bulanan massa.

Ditemui di rumahanya Senin 13 Desember 2021., M Raihan, menuturkan, aksi brutal itu terjadi di lingkungan Tanah Tinggi 11 Desember 2021 pukul 03.00 WIT

Kejadian ini berawal dia dan dua rekannya nongkrong di salah satu sekolah dasar. "Saat rencana pulang ke rumah, tiba-tiba banyak orang datang, torang tako (ketakutan) dan langsung sembunyi karena torang juga tidak tau ada masalah apa," cerita Raihan 

Baca Juga: Artis Muda dan Model Berinisial RN Ditangkap atas Kasus Nakroba

Walau sudah bersembunyi, massa yang datang dengan mambawa kayu dan balok pun tetap menemukan ketiganya. Tanpa bicara banyak, mereka langsung dikeroyok.

"Dong (massa) juga tendang muka saya, baru laki-laki satu dengan lata (kayu balok) pukul terus menerus di kepala. Terus ada juga yang injak di dada," katanya

Dia juga melihat kedua rekanya, yakni Rahmat dan Nazyar dipukul di bagian dahi, leher dan kepala, termasuk di tulang rusuk kiri dan kanan.

Baca Juga: Tulis Surat ke Wali Kota Ternate, Pegawai DLH juga Beber Borok Sang Kepala Dinas

Tindakan main hakim sekelompok pemuda ini turut dikecam keluarga ketiga korban. Mereka menegaskan, ketigannya tidak tahu menahu dengan kasus pengeroyakan yang menimpa Rifaldy.

"Anak-anak ini tidak tahu apa-apa, bahkan dorang tidak terlibat terkait persoalan itu (Kasus MRT)," tegas Muhdar Din bersama 24 anggota keluarga yang mendampingi ketiga korban.

Karena itu, pihak keluarga sepakat melaporkan kasus main hakim ini ke Polres Ternate. Sayangnya, dari Polres sendiri mengatakan masih menuggu Kasat Reskrim kembali dari luar daerah.

Baca Juga: Tak Terima Dimaki-Maki, PNS di DLH Ternate Laporkan Sang Kadis ke Wali Kota

"Kalau menurut saya tidak boleh seperti itu, ini laporan harus segera ditindak lanjuti." kesal Muhdar sembari mengaku pihak keluarga telah menggandeng LSM Daurmala untuk mendampingi ketiga korban dalam menjaani proses hukum.

Terpisah, Kapolres Ternate, AKBP Aditya Laksimada ketika dihubungi mengatakan akan berkoordinasikan dulu ke kasatnya langsung. Dia memastikan tetap melayani jika ada laporan yang masuk.

Baca Juga: Biadab! Oknum Mahasiswa Nekad Cabuli Bocah 6 Tahun di Dalam Mesjid

"Kalau sudah lapor dan sampai babak belur dan dilengkapi dengan dengan visum terus diabiarkan atau ditolak saya rasa tidak mungkin, mungkin anggota saya terkendala jumlah personil atau bagaimana. Barang ini kan kalau saya monitor kan sudah meluas kemana-mana" jelas dia

"Intinya terkait dengan masalah ini tetap kita selesaikan, kita urai satu persatu. Kebijakan saya seperti itu," tukasnya.***

Editor: Purwanto Ngatmo

Tags

Terkini

Terpopuler