Dan dia mengaku, saat dirinya menyampaikan soal KTP, tidak hanya menyebut satu daerah, melainkan semuanya. Termasuk pedagang yang tinggal di Ternate dan belum memiliki KTP, maka harus dibuat, supaya mendukun proses pendataan pedagang.
Menurutnya, video yang viral itu sengaja dipotong dari aslinya, sehingga terkesan menyudutkan masyarakat dari daerah tertentu di Maluku Utara.
"Yang saya sampaikan itu bukan cuman Tobelo, atau Ternate, Tidore, atau Makeang saja. Tapi yang saya sampaikan itu semua," ucapnya.***