Network
SUARA TERNATE - Pemerintah Kota Ternate, melalui Dinas Kesehatan, menemukan masalah kesehatan yang kompleks dan memerlukan perhatian semua pihak, salah satu masalahnya ialah penyakit kusta.
Hal tersebut, disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Fathiyah Suma saat ditemui di kantornya. Sebab, menurut Fathiyah, masih ada beberapa provinsi yang belum mencapai eliminasi Kusta, satu di antaranya adalah Provinsi Maluku Utara.
"Data penyakit kusta di Kota Ternate sendiri masih tinggi di tahun 2023 dengan jumlah kasus kusta sebanyak 140," ungkap Fathiyah.
Baca Juga: Awal Tahun Tercatat 6 Kasus DBD, Dinkes Ternate Tingkatkan Kewaspadaan Dini
Sementara, Fathiyah mengatakan, meningkatnya penyakit kusta terjadi pada tahun 2023. Untuk itu, kata dia, pihaknya bersama 11 Puskesmas Se-Kota Ternate aktif melakukan penemuan secara dini dan dapat mencegah terjadinya disabilitas tingkat II akibat penyakit kusta yang terlambat ditemukan dan tidak diobati.
"Untuk menurunkan kasus kusta serta mencapai eliminasi ada beberapa program kusta yang telah dilaksanakan oleh dinkes kota ternate diantaranya adalah Urban Leprosy, Desa Sahabat Kusta, Kemoprofilkasis Kusta, OJT Kluster dan serta Bimtek Individu," cetusnya.
Adapun, kata Fathiyah, kegiatan Kemoprofilkasis kusta yaitu kegiatan pemberian obat pencegahan kusta yang dilakukan pihaknya sejak bulan Juli 2023. Sehingga, tambah dia, hasil pelaksanaan Kemoprofilkasi Kusta dengan jumlah kontak yang sudah dilakukan komprofilkasi dari Juli hingga Desember 2023 sebanyak 10.857 kontak yakni (82,7%).
Baca Juga: Cegah Stunting, 20 Anak Dapat Paket Nutrisi Dari Alfamidi
"Data kusta di bulan Januari 2024 sebanyak 9 kasus," tambah Fathiyah.
Harapan Fathiyah, program-program tersebut yang telah dilaksanakan pihaknya bersama NLR Indonesia sebagai upaya penganggulangan kusta dan konsekuensinya dapat mengurangi stigma, serta meningkatkan upaya penanggulangan kusta di Kota Ternate oleh seluruh tenaga kesehatan baik Puskesmas dan Komunitas.
