Network
Suara Ternate - Penyakit yang dapat menyebabkan kematian sudah banyak terinfeksi oleh manusia, dugaannya berasal dari hewan yang hidup di lingkungan kita. Salah satunya adalah leptospirosis, selain dari beberapa tahun belakangan juga seperti corona virus (covid-19).
Leptospirosis merupakan penyakit yang sebabnya berasal dari bakteri Leptospira. Jenis bakteri ini bentuk penyebarannya melalui urine atau darah hewan yang terkena infeksi. Tersebut hewan yang tergolong perentara penyebaran leptospirosis di antaranya yakni, tikus, sapi, anjing dan babi.
Adapun gejala yang mirip dengan leptospirosis adalah penyakit flu. Akan tetapi, lebih dianggap berat sebab disertai bengkak di kaki dan tangan, begitu pun kulit akan terlihat kuning.
Sehinga, apabila diobati secara tidak tepat, leptospirosis dapat merusak organ dalam dan tentunya mengancam nyawa.
Bakteri yang bernama Leptospira oleh hewan, sewaktu-waktu keluar bersamaan dengan urine, pun serta dapat terkontaminasi dengan air dan tanah. Oleh karena di air dan tanah bakteri ini bisa bertahan untuk beberapa bulan bahkan sampai tahun.
Leptospira jenis bakteri ini dapat menular kepada manusia disebabkan beberapa hal berikut:
- Kontak langsung antara kulit dengan urine hewan pembawa bakteri,
- Kontak antara kulit dengan air dan tanah yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri,
- Konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri
Sementara, Leptospira merupakan bakteri yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, berupa luka kecil seperti luka lecet, maupun luka besar seperti luka robek. Bahkan bisa masuk juga melalui mata, hidung, mulut, dan saluran pencernaan.
Di Indonesia sebagai negara yang beriklim tropis dan subtropis, leptospirosis sangat senang tentunya karena bisa bertahan lama, sebab kondisi panas dan lembab.
Selain itu, menghabiskan waktu di luar ruangan, sering berinteraksi dengan hewan, dan tinggal di daerah rawan banjir, di antaranya menjadi risiko leptospirosis yang sering menimpa seseorang dengan kondisi tersebut.
