SUARA TERNATE - Tiga pria kulit putih Georgia dituduh membunuh Ahmaud Arbery , seorang pria kulit hitam tak bersenjata berusia 25 tahun, setelah mencurigainya melakukan serangkaian pembobolan di lingkungan mereka di luar kota pesisir Brunswick, di Georgia Selatan.
Satu dari tiga pria kulit putih yang mengejar Ahmaud Arbery dengan mobil pikap di Georgia, Amerika Serikat, mengatakan kepada polisi bahwa pria kulit hitam itu tampak lelah dalam pengejaran sebelum tewas ditembak.
Informasi itu didengar oleh seorang anggota juri dalam persidangan yang mengadili ketiga terdakwa pada Senin.
Baca Juga: Pemred Stand News di Hong Kong Mundur, Isyarat Berakhirnya Media Antipemerintah
Rekaman kamera polisi di saat-saat pertama usai pembunuhan diputar, memberi pandangan sekilas pada juri tentang sikap para terdakwa: Gregory McMichael, 65; anaknya Travis McMichael, 35; dan tetangga mereka William "Roddie" Bryan, 52.
"Kamu tak punya pilihan," Gregory McMichael terdengar berkata pada anaknya sambil memegang pundaknya ketika petugas polisi pertama tiba di tempat kejadian.
Beberapa langkah dari mereka, tubuh Arbery tergeletak dalam genangan darah di tengah jalan.
Juri juga ditunjukkan foto-foto polisi yang memperlihatkan gambar jarak dekat luka besar menganga akibat tembakan di tengah dada Arbery, di bawah ketiak kirinya, dan di salah satu pergelangan tangannya.
Ketiga terdakwa mengaku tak bersalah di pengadilan tinggi Glynn County atas dakwaan pembunuhan, penyerangan berat, dan pemenjaraan palsu.