SUARA TERNATE - Sejumlah pengunjuk rasa ditangkap dan puluhan lainnya terluka dalam unjuk rasa anti kudeta di Yangon, Myanmar pada Minggu, 5 Desember 2021.
Pasukan keamanan Myanmar menabrakkan mobil ke arah pengunjuk rasa yang anti kudeta di Yangon dan menyebabkan sejumlah pengunjuk rasa terluka dan menangkap puluhan lainnya.
Protes flash mob di kota terbesar Myanmar itu ditabrak oleh pasukan keamanan beberapa menit setelah aksi dimulai. Saksi mata mengatakan kepada Reuters bahwa polisi menangkap beberapa orang.
Baca Juga: Dukung Perdamaian Palestina, Prabowo: Indonesia Sangat Bersedia Melakukan Semua yang Kami Bisa
“Saya tertabrak dan jatuh di depan truk. Seorang tentara memukuli saya dengan senapannya tetapi saya bertahan dan mendorongnya ke belakang. Kemudian dia langsung menembak saya karena saya lari dengan pola zig-zag. Untung saya lolos," kata seorang pengunjuk rasa yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan kepada Reuters melalui sambungan telepon.
Sebuah mobil sipil yang ditumpangi oleh tentara menabrak massa dari belakang, kata dua saksi.
Tentara kemudian mengejar pengunjuk rasa yang tersebar, menangkap, dan memukuli mereka. Beberapa pengunjuk rasa terluka parah dengan luka di kepala dan tidak sadarkan diri, menurut para saksi.
Protes anti militer terus berlanjut di Myanmar, meskipun tercatat lebih dari 1.300 orang telah tewas sejak kudeta 1 Februari 2021.
Protes yang tersebar seringkali merupakan kelompok kecil yang menyuarakan penentangan terhadap penggulingan pemerintahan terpilih yang dipimpin oleh peraih Nobel Aung San Suu Kyi dan kembalinya kekuasaan militer.