Tentara Lebanon mengatakan satu tersangka dalam penembakan itu telah ditahan oleh Keamanan Nasional Palestina.
Ketika berbicara kepada Reuters di Ramallah melalui telepon dari Beirut, duta besar Palestina untuk Lebanon, Ashraf Dabour, menolak tuduhan Hamas.
"Ini adalah tindakan yang ditolak dan dikutuk ... Komite investigasi akan mengungkap siapa yang berdiri di belakangnya," kata Dabour. "Kami telah melakukan kontak dengan para pemimpin Hamas dan meminta mereka menunggu hasil investigasi."
Hamas mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (11/12) bahwa ledakan pada Jumat malam itu disebabkan oleh gangguan listrik di gudang yang berisi tabung oksigen dan gas untuk pasien COVID-19, serta detergen dan desinfektan.
Sejumlah faksi bersenjata Palestina, termasuk Hamas dan gerakan Fatah, memegang kendali efektif atas sekitar selusin kamp Palestina di negara itu, yang tidak boleh dimasuki oleh pihak berwenang Lebanon.***