Network
SUARA TERNATE - Sejumlah mahasiswa di Ternate yang tergabung dalam Front Bumi Loko (FBL), menolak kehadiran perusahaan ekstraktif di Desa Kou, Kecamatan Mangoli Timur, Kabupaten Kapulauan Sula, Maluku Utara.
Koordinator FBL, Rinaldi Gamkonora mengatakan, aksi penolakan itu disampaikan melalui panggung protes yang berlangsung di halaman Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Khairun Ternate, pada Selasa 17 Oktober 2023.
Rinaldi menyebutkan, salah satu perusahaan tambang yang akan beroperasi di Kecamatan Mangoli Timur adalah, anak perusahaan PT Indo Mineral Utama Sejahtera yakni PT Wira Bahana Perkasa Indah, dengan luas lahan produksi sebesar 155,24 hektar.
Baca Juga: Usai Hujan Deras, Kawasan Tambang Nikel di Maluku Utara Terendam Banjir
Selain itu, terdapat juga satu perusahaan lain, yaitu PT Aneka Mineral Utama, beroperasi di Kecamatan Mangoli Timur dan Kecamatan Mangoli, dengan luas lahan sebesar 22.935 hektar.
Kata dia, kedua perusahaan pertambangan tersebut, akan memproduksi biji besi di Kabupaten Kepulauan Sula, khsusnya di Pulau Mangoli.
Oleh karena itu, sejumlah mahasiswa yang berasal dari Kepulauan Sula, hari ini melakukan aksi panggung protes, dengan menampilkan musikalisasi puisi, teater, dan dialog sebagai bentuk penolakan kehadiran perusahaan, Sebab, dinilai berdampak terhadap lingkungan hidup, dan merugikan masyarakat.
Dia juga mengungkapkan, sikap penolakan ini sebelumnya sudah pernah disuarakan, melalui demonstrasi dengan turun ke jalan. Sementara panggung protes, merupakan langkah alternatif dalam menolak perusahaan di Pulau Mangoli.
