Kadis DKP Morotai Angkat Bicara Soal Kekecewaan Nelayan Terhadap PT Harta Samudera

- 10 Mei 2024, 18:11 WIB
Puluhan ikan tuna hasil tangkapan nelayan di Kecamatan Morotai Timur.
Puluhan ikan tuna hasil tangkapan nelayan di Kecamatan Morotai Timur. /Foto ST/

SUARA TERNATE - Kepala dinas (Kadis) Kelautan dan Perikanan (DKP), Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Yoppy Jutan, akhirnya angkat bicara soal keluhan sejumlah nelayan ikan tuna di Kecamatan Morotai Timur.

Pasalnya, sejumlah nelayan, mengaku hasil tangkapan mereka tidak bisa di beli oleh PT. Harta Samudera.

Menurut, Yoppy, saat ini memang volume pendaratan ikan tuna di Morotai sedang meningkat dua kali lipat dari biasanya, bahkan lebih.

Baca Juga: Nelayan di Morotai Kecewa dengan PT Harta Samudera

"Data volume distribusi pendaratan ikan Tuna tertinggi yakni dari Morotai Utara sebesar 40%, Morotai Timur 30%, Morotai Selatan 20% dan sisanya sekitar 10% di pasok dari luar dari 3 sentra tersebut termasuk dari luar Pulau Morotai," ujar, Yoppy dalam keterangan tulis yang diterima, SuaraTernate.com, Jumat, 10 Mei 2024.

Lebih lanjut, kata Yoppy, Pulau Morotai tercatat sebagai salah satu Kabupaten penghasil Tuna tertinggi di Provinsi Maluku Utara.

"Rata-rata ikan tuna mendarat di Morotai sebanyak 400 ekoran setiap hari, namun saat ini meningkat dua kali lipat hingga mencapai 800 ekor," jelasnya.

Baca Juga: Seorang Pria Asal Palu Tewas Tenggelam di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate

Sementara, untuk PT. Harta Samudera, Yoppy bilang, sebagai salah satu perusahaan swasta yang masih tetap bertahan sebagai pembeli ikan tuna dari nelayan kecil di Morotai dalam kurun waktu 6 tahun terakhir dengan pasar eksport Asia yakni ke Vietnam dan Thailand bahkan rendemen atau hasil sampingannya pun di olah menjadi tepung ikan untuk di eksport.

Halaman:

Editor: Asri Sikumbang


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah