Pasca Insiden di Kiwirok, Ratusan Nakes Langsung Dievakuasi dari Penggunungan Bintang

- 18 September 2021, 21:26 WIB
Sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) turun dari helikopter milik TNI AD di Lapangan Frans Kaisepo Makodam XVII Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Jumat (17/9/2021). Sembilan dari 11 tenaga kesehatan Puskesmas Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang yang menjadi korban penyerangan KKB pada Senin (13/9/2021) di evakuasi ke Jayapura untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Marthen Indey, Kota Jayapura. ANTARA FOTO/Indrayadi TH/hp.
Sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) korban penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) turun dari helikopter milik TNI AD di Lapangan Frans Kaisepo Makodam XVII Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Jumat (17/9/2021). Sembilan dari 11 tenaga kesehatan Puskesmas Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang yang menjadi korban penyerangan KKB pada Senin (13/9/2021) di evakuasi ke Jayapura untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Marthen Indey, Kota Jayapura. ANTARA FOTO/Indrayadi TH/hp. /Indrayadi TH

SUARA TERNATE - Insiden pembakaran fasilitas publik dan penyerangan kepada tenaga kesehatan (nakes) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Peguningan Bintan, Papua Senin 13 September 2021 lalu, berdampak pada pelayanan publik di kabupaten itu.

Sebab, pasca kejadian memilukan itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Pegunungan Bintang menarik ratusan Nakes yang ada 34 distrik di Kabupaten itu ke Jayapura dan Oksibil

“Informasi dari teman sebanyak 300 Nakes ditarik dari 34 distrik yang ada di Kabupaten Pegunungan Bintang,” terang Kepala Bidan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Papua, dr. Aaron Rumainum, Jumat 17 September 2021.

Baca Juga: Petugas Libur, Pedagang Kembali Berjualan di Parkiran Pasar Higienis Ternate

Dia pun turut menyesalkan penyerangan terhadap nakes ini. “Kalau nakes jadi sasaran penyerangan maka masyarakat yang dikorbankan,” terang dr. Aaron dikutip dari ANTARA.

Penyerangan terhadap Nakes memang sering terjadi di daerah pegunungan. Ia berharap nakes dan juga guru yang bertugas di pedalaman atau daerah terpencil di Papua harus dilindungi. Karena mereka datang untuk melayani masyarakat tidak ada tujuan lain.

“Setiap orang tua setelah kejadian pasti berat untuk merelakan anak-anaknya kembali ke tempat tugas kecuali ada jaminan keamanan,” jelasnya.

Baca Juga: Ini Penuturan Guru SMP Islam Ternate yang Melakukan Aksi Protes di Halaman Sekolah hingga Viral

Kepala Dinas Kesehatan Pegunungan Bintang, Sabinus U Mabin mengakui penarikan nakes itu dilakukan sebagai langkah antisipasi.

Halaman:

Editor: Purwanto Ngatmo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah