SUARA TERNATE - Peristiwa berdarah yang dilakukan Kelompok Separatis Teroris Bersenjata pada 14 September 2021 kemarin dengan menyerang warga sipil, termasuk tenaga kesehatan yang sedang melayani masyarakat menuai kecaman.
Dalam serangan tersebut, selain membakar fasilitas layanan publik, seorang tenaga kesehatan bernama Gabreilla Meilani, yang bekerja di Puskesmas Kiwirok gugur dan puluhan lainnya luka-luka.
Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua mengharapkan para tenaga medis dan pendidik di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, segera diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Ketua Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua Befa Yigibalom dalam siaran pers di Jayapura, Sabtu, mengatakan tidak ada pilihan lain. Segera menarik tenaga medis, pendidik di wilayah sekitar kejadian ke ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang yakni Distrik Oksibil.
"Memang jalur darat dari Distrik Kiwirok belum terhubung ke daerah sekitarnya sehingga daerah seperti ini harus diperhatikan dengan serius," ujarnya.
Menurut Befa, pihaknya juga menyampaikan turut berduka cita dan memberikan penghormatan yang tinggi kepada tenaga medis, terutama korban yang sampai kehilangan nyawanya dan berharap keluarga diberikan kekuatan.
"Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua mengutuk keras tindakan tersebut," ujarnya yang juga merupakan Bupati Lanny Jaya.
Baca Juga: Usai Tragedi Berdarah Nasib PON XX Papua Dipertanyakan, Mahfud MD Buka Suara