Buntut Tragedi Kanjuruhan Malang, PT LIB Setop Sementara BRI Liga 1

- 2 Oktober 2022, 08:05 WIB
RIBUAN suporter Arema Malang turun ke lapangan mengejar para pemain Arema FC dan officialnya.
RIBUAN suporter Arema Malang turun ke lapangan mengejar para pemain Arema FC dan officialnya. /F. GOAL.COM

SUARA TERNATE - PT Liga Indonesia Baru (LIB) memutuskan untuk menyetop sementara gelaran BRI Liga 1. Gelaran liga akan dihentikan selama satu pekan.

Langkah ini diambil sebagai respon atas tragedi laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu, 1 Oktober 2022.

"Keputusan tersebut kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI (Mochamad Iriawan)," ucap Direktur Utama LIB Akhmad Hadian Lukita, dikutip dari Pikiran Rakyat, Minggu, 2 Oktober 2022.

Akhmad mengatakan langkah ini dilakukan untuk menghormati semua pihak. "Sambil menunggu proses investigasi dari PSSI," ucap dia.

Baca Juga: Persiter Ternate Jadi Salah Satu Tim Sepakbola Idola Vincent Rompies

PT LIB menyatakan keprihatinan dan duka atas peristiwa ini. "Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut. Kami ikut berdukacita dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua," kata Akhmad.

Menurut Kapolda Jawa Timur Nico Alfinta kekecewaan suporter Arema FC meluap karena kekalahan di kandang.

"Rasa kecewa itulah pada penonton turun ke tengah lapangan," kata Nico, Minggu, 2 Oktober 2022.

Mulai merangseknya pendukung Arema membuat petugas melakukan pengamanan, pencegahan, dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke lapangan.

Baca Juga: Jadwal Pertandingan Bola Hari Ini, Minggu 18 September 2022 Hingga Senin Dini Hari

Nico beralasan penggunaan gas air mata karena massa sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil polisi yang bersiaga.

"Akhirnya karena gas air mata mereka pergi keluar lewat satu pintu. Di pintu keluar. Kalau tidak salah di pintu 10 atau pintu 12," tegasnya.

Saat itulah terjadi sesak, desak-desakan dan banyak yang kekurangan oksigen. Sehingga banyak yang berjatuhan.

Terkait insiden itu, kata Nico, sebenarnya ada sekitar 40 ribu penonton yang hadir. Dan yang turun hanya 3 ribu orang saja.

Dalam catatan polisi sebanyak 34 orang meninggal di Stadion Kanjuruhan. Sementara itu 93 orang lain meninggal saat di rumah sakit.

Polisi mencatat korban luka-luka karena peristiwa ini mencapai 180 orang.

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah