KKN di Desa Penari Extended Akan Tayang, Durasi Lebih Panjang, Adegan Bertambah

11 Oktober 2022, 12:30 WIB
KKN Di Desa Penari Tayang Lagi, Ini Bedanya dengan Sebelumnya /Instagram/@film_indonesia/

SUARA TERNATE - Film terlaris sepanjang sejarah perfilman Indonesia, KKN di Desa Penari akan kembali tayang. Bedanya, kali ini film KKN di Desa Penari akan menghadirkan versi lebih panjang, atau extended.

Versi extended KKN di Desa Penari akan tayang di bioskop pada Desember 2022.

Versi lebih panjang dari film ini akan diberi judul KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni. Atau dalam bahasa Indonesia diartikan, lebih panjang lebih seram.

Baca Juga: Lirik Lagu DHAT-Kinanti dan Terjemahannya, OST Film KKN di Desa Penari yang Bikin Merinding

Lantas apa yang membedakan KKN di Desa Penari versi pertama dengan extended?

Menurut Produser MD Pictures Manoj Punjabi, KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni memiliki durasi penayangan lebih panjang 40 menit dari versi pertama. Di versi perdana KKN di Desa Penari berdurasi 2 jam 10 menit.

Dia pun mengklaim ada adegan yang benar-benar baru.

Baca Juga: Link Nonton Film Horor Terlaris KKN di Desa Penari di Disney+ Hotstar Tayang Hari Ini

“Istilahnya kami membuat ini bukan sekadar memanfaatkan situasi terus bikin extended,” kata Manoj, Selasa, 11 Oktober 2022, dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.

Di dalam versi terbaru ini, akan ada sudut pandang dari karakter lain. Enam karakter mahasiswa, Nur, Widya, Bima, Ayu, Anton, dan Wahyu akan mendapat porsi pencitraan sama besarnya.

Baca Juga: Jadwal Tayang Film Sri Asih Resmi Diundur, Catat Tanggal Penanyangan Terbarunya

Versi panjang ini juga akan menghadirkan jawaban yang menggantung di kepala penonton KKN di Desa Penari versi perdana.

Sutradara Awi Suryadi mengatakan film KKN di Desa Penari: Luwih Dowo, Luwih Medeni akan melayani penonton secara maksimal.

Baca Juga: Film Avatar Kembali Tayang, Ini Bocoran Perbedaannya

“Ini fan service, di mana sudah ada di naskah yang enggak kita masukin, jadi kita syuting lagi,” ujar Awi.

Dengan gagasan semacam itu, tak salah jika film ini punya porsi adegan baru. Setidaknya ada 30 persen adegan baru. Sisanya masih mengandalkan adegan dari versi lamanya.

“Point of view-nya lebih banyak,” kata Manoj. 

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler