World Health Mental Day, WHO: 1 dari 7 Orang di Asia Tenggara Hidup dengan Kesehatan Mental

- 10 Oktober 2022, 13:30 WIB
Ilustrasi Hari Kesehatan Mental Dunia
Ilustrasi Hari Kesehatan Mental Dunia /Pixabay/Wokandapix

SUARA TERNATE - Tanggal 10 Oktober dikaitkan dengan dengan Hari Kesehatan Mental Dunia. Pada hari ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyerukan kepada negara-negara anggotanya di Asia Tenggara untuk mengintesifkan tindakan bagi penderita kesehatan mental.

Direktur Regional WHO untuk Asia Tenggara, Poonam Khetrapal Singh mengatakan negara-negara di Asia Tenggara diminta mengadopsi Deklarasi Paro mengenai akses universal pelayanan kesehatan mental yang berfokus kepada masyarakat.

Poonam mengatakan secara global, sebelum pandemi Covid-19, sekitar 1 dari 8 orang hidup dengan kondisi kesehatan mental. Kesenjangan dalam pengobatan sangat besar, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

"Di Wilayah Asia Tenggara, diperkirakan 1 dari 7 orang hidup dengan kondisi kesehatan mental, dan di negara-negara di mana data tersedia, kesenjangan pengobatan berkisar antara 70-95 persen," kata Poonam di laman resmi WHO, Senin, 10 Oktober 2022.

Baca Juga: Mengenal 'Mental First Aid Kit' demi Awasi Perkembangan Anak di Era Kenormalan Baru

Menurut Poonam, krisis Covid-19 telah berdampak di hampir semua bidang kesehatan, tetapi hanya sedikit yang berdampak besar seperti kesehatan mental. Pada tahun 2020, kasus gangguan depresif berat diperkirakan telah meningkat lebih dari 27 persen secara global, dan kasus gangguan kecemasan lebih dari 25 persen. Data ini menambah 1 miliar orang yang sudah hidup dengan gangguan mental.

"Di banyak negara, ini terjadi bersamaan dengan meluasnya gangguan terhadap layanan kesehatan mental. Antara November dan Desember 2021, lebih dari 33 persen negara anggota WHO secara global melaporkan gangguan yang sedang berlangsung pada layanan mental, neurologis, dan penggunaan zat," kata dia.

Baca Juga: Awas! Ternyata Mendengkur Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan Mental

Untuk menutup kesenjangan yang tersisa, dan untuk mempercepat kemajuan pra-pandemi, pada September 2022, pada Sesi ke-75 Komite Regional WHO untuk Asia Tenggara, negara-negara di kawasan berkomitmen untuk mengambil tindakan tegas dan berani, dengan suara bulat mengadopsi Paro Deklarasi tentang akses universal ke perawatan dan layanan kesehatan mental yang berpusat pada masyarakat.

Halaman:

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: WHO


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah