Amukan Keluarga Korban di Lapas Ternate Warnai Penyerahan Napi Kasus Pembunuhan yang Kabur

- 25 Agustus 2021, 16:14 WIB
Suasana di depan Lapas kelas II A Ternate saat penyerahan Muhammad Kasim Hafel alias Udi Hafel alias Upi, Rabu 15 Agustus 2021
Suasana di depan Lapas kelas II A Ternate saat penyerahan Muhammad Kasim Hafel alias Udi Hafel alias Upi, Rabu 15 Agustus 2021 /Asri Sikumbang/Suara Ternate

SUARA TERNATE - Kaburnya Muhammad Kasim Hafel alias Jufi Hafel alias Upi (33 tahun) dari Lapas Kelas II A Ternate, Maluku Utara, turut memicu luapan amarah keluarga MR.

MR adalah remaja putri yang menjadi korban pencurian disertai pembunuhan yang dilakukan sang napi.

Maka, begitu mendengar kabar bahwa Polisi akan menyerahkan Upi ke pihak Lapas pasca ditangkap di Kecamatan Pulau Hiri, Rabu 25 Agustus 2021 pukul 15.00 WIT, sejumlah kerabat MR langsung menggeruduk Lapas yang berlokasi di Kelurahan Jambula.

VIDEO: Amuk Keluarga Korban di Lapas Ternate Warnai Penyerahan Napi Kasus Pembunuhan yang Kabur

Saat bus polisi yang membawa pria asal Manado Sulawesi Utara ini tiba di depan pintu masuk lapas. Tiba-tiba, seorang pemuda yang diketahui kakak MR yang sudah dalam kondisi emosi mendekati bus tersebut.

Namun, dia sempat dihadang beberapa anggota Polisi. "Ngoni (Kalian, red) bakiapa tahan kita (saya), kita (Saya) cuma mau tanya pelaku saja. Kita (saya) kase tau (beritahu) p ngoni (kalian), kita (saya) bolom (belum) pernah tanya pelaku," teriak kakak MR sambil menujuk beberapa orang di dekat pintu Lapas.

Tak lama, aksi saling dorong dan taraik-menarik antara petugas keamanan dengan keluarga korban terjadi saat pelaku diturunkan dari bus. Bahkan polisi pun terpaksa membentuk barikade untuk menghadang jika secara tiba-tiba diseruduk keluarga korban.

Baca Juga:Waspada! Daerah Selatan Maluku Utara, Tinggi Gelombang Bisa Mencapai 2 Meter

Muhdar Adam, ayah MR yang turut hadir pun hanya bisa terdiam dan merasa terpukul saat melihat orang yang telah merenggut nyawa putri satu-satunya itu dibawah masuk ke dalam lapas dengan pengawalan ketat.

Di hadapan Kepala Lapas Kelas IIA Ternate, Maman Hermawan, Muhdar menyatakan sang napi sangat luar biasa, karena bisa kabur dari penjagaan lapas. "Saya punya anak hanya satu, dia (Pelaku) bunuh. Cuma saya diam dan tulus saja. Luar biasa dia lari tu," katanya.

Sambil menitikan air mata saat mengingat peristiwa delapan tahun silam yang menimpa anaknya itu, Muhdar percaya bahwa petugas lapas tidak mungkin bersekongkol turut membantu pelarian sang terpidana.

Sebagaimana diketahui, kasus pencurian disertai pembunuhan terhadap MR yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas itu terjadi pada 13 Mei 2013 silam di Kelurahan Makassar Barat, Ternate Tengah, Kota Ternate***

Editor: Purwanto Ngatmo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x