SUARA TERNATE - Perusahaan mobil listrik milik Elon Musk, Tesla mulai mempertimbangkan ceruk pasar kendaraan roda empat di Asia. Tiga negara yang jadi sasaran yaitu China, Jepang, dan Australia.
Tesla akan melakukan pemotongan harga jual. Indikasinya mulai terlihat selama kurun 3 bulan terakhir, Tesla telah dua kali melakukan pemotongan harga.
Adapun potongan harga itu berlaku untuk Tesla pada model Y dan Model 3, alias model mobil listrik yang paling laris terjual.
Menurut seorang blogger otomotif di China, potongan harga dari Tesla terbilang cukup agresif.
Pasalnya, produsen mobil listrik lain di China sampai-sampai turut memberikan respons dengan menyaingi harga Tesla. Bersamaan dengan momen subsidi kendaraan listrik China yang dihapuskan.
Potongan harga ini juga terjadi berbarengan usai Beijing mengakhiri program subsidi pembelian kendaraan elektrik. Dan menurut China Merchant Banks International (CMBI), potongan harga ini bisa jadi usaha Tesla dalam menyiasati hilangnya subsidi tersebut.
“Tesla perlu memangkas harga lebih lanjut dan memperluas jaringan penjualannya di kota-kota tingkat rendah China di tengah model yang terus menua,” ujar analis dari CMBI, Shi Ji.
“Kami memperkirakan kapasitas produksi EV baru di China akan melampaui permintaan baru pada tahun 2023,” ucap Shi kembali, dilansir dari Reuters.