Tutupnya Legendaris PT Sepatu Bata, Jokowi dan Agus Gumiwang Mengomentari

- 7 Mei 2024, 17:59 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat konferensi pers (Tangkap Layar Ig@jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat konferensi pers (Tangkap Layar Ig@jokowi) /

SUARA TERNATE - PT Sepatu Bata masuk di Indonesia pada 1931, hingga kini berumur sudah 93 tahun. Namun, rupanya tidak berlanjut lagi karena resmi bangkrut pada 30 April 2024.

Adapun banyak spekulasi yang berkembang, termasuk gelapnya perekonomian di Indonesia berdampak kepada tumbangnya PT Sepatu Bata (BATA) Tbk.

Hanya saja, Presiden Jokowi buru-buru membantah spekulasi tersebut. Sebagaimana menurutnya, tutupnya pabrik sepatu Bata karena efisiensi. Atau gara-gara kalah bersaing dengan produk baru.

"Kalau masalah pabrik (sepatu Bata) yang tutup, sebuah usaha itu naik-turun, karena kondisi. Mungkin karena efisiensi, karena kalah bersaing dengan barang-barang baru. Banyak hal," tutur Jokowi usai meresmikan IDTH di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) Tapos, Depok, Jawa Barat, Selasa 7 Mei 2024.

Baca Juga: Menparekraf Minta Aksi Turis Asing di Bali yang Nyeleneh Diberi Efek Jera

Untuk itu, kata dia melanjutkan, tutupnya PT Sepatu Bata Tbk itu, tidak menggambarkan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Alasannya, tutur dia, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh 5,11 persen secara tahunan (year on year/yoy) di triwulan I-2024.

Dengan begitu, Jokowi menilai, pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,11 persen itu, justru menumbuhkan optimisme di tengah resesi global yang terjadi saat ini.

"Tapi yang jelas secara makro, perkembangan ekonomi kita sangat baik 5,11 (persen)," tambahnya.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita merespons dengan meyakini PT Sepatu Bata Tbk, tidak bangkrut. Namun sedang menjalankan transformasi bisnis. Pada akhirnya akan kembali sehat dan beroperasi kembali.

Baca Juga: Rencana Sri Mulyani Diusung PDIP Maju Pilgub DKI Jakarta

"Mereka sedang melakukan transformasi bisnis dan menyesuaikan kegiatan bisnisnya agar lebih efisien. Kita ketahui bersama mereka telah menjual aset dalam rangka menjadikan perusahaan kembali sehat dan efisien," ucap Agus.

Terkait hal itu, sebelumnya, Director and Corporate Secretary BATA, Hatta Tutuko menyebut, penutupan pabrik di Purwakarta karena perusahaan tak mampu lagi melanjutkan produksi.

Lebih lanjut, Hatta juga menjelaskan, permintaan pelanggan terus menurun dan produksi pabrik, jauh melebihi kebutuhan yang bisa diperoleh secara berkelanjutan. Mau tak mau, pabrik pun terpaksa ditutup.

Baca Juga: Jualan di Atas Trotoar dan Badan Jalan, Satpol PP Kota Ternate Tertibkan Pedagang Pakaian dan Jajanan

"Sepatu Bata Tbk telah melakukan berbagai upaya selama empat tahun terakhir di tengah kerugian dan tantangan industri akibat pandemi dan perubahan perilaku konsumen yang begitu cepat," ujar Hatta, seperti dikutip pada Inilah.

Editor: Randi Ishab

Sumber: Inilah.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah