Rontok di Tahun ke-3, Ini Kompetensi Utama yang Diperlukan dalam Membangun Startup

- 19 Oktober 2021, 20:17 WIB
Rontok di tahun ke-3, ini kompetensi utama yang diperlukan dalam membangun startup.
Rontok di tahun ke-3, ini kompetensi utama yang diperlukan dalam membangun startup. /Pixabay/startup stock/

SUARA TERNATE - Sebuah riset dari Kampus Tennessee di Amerika Serikat pernah mengatakan bahwa lebih dari 80 % usaha tidak berhasil saat masuk tahun ketiga, semakin memperjelas jika masih banyaknya pelaku bisnis startup belum pahami jika membuat kekayaan lewat usaha itu harus melalui proses, langkah yang benar dan tidak bisa instan.

Mengurus usaha pasti tidak hanya cukup konsentrasi pada marketingnya, tapi juga pada penataan keuangan, tim pendukung (sumber daya manusia), dan bagaimana efektifitas dalam pengendalian operasional kerjanya.

Salah satunya penyebab utama hancurnya usaha menurut riset itu muncul karena masalah buruknya kompetensi si pengelola.

Baca Juga: Program Wali Kota Dorong Pelaku UMKM di Ternate Masuk Pasar Digital oleh Dinas Terkait Masih Saling Menunggu

Sehingga, saat kekeliruan yang terjadi tidak dapat dimengerti oleh si pengampu usaha untuk selekasnya dibenahi, ini akan berpengaruh pada kesalahan dalam pengambilan keputusan yang lumayan strategis yang nanti bisa menyebabkan kerugian secara beruntun dan pada akhirnya berpengaruh fatal untuk kelangsungan usaha tersebut.

Rendahnya kompetensi para pengelola bisnis yang berbanding lurus dengan rendahnya literasi tentang aturan dalam jual beli yang benar, juga seolah ikut berkontribusi terhadap munculnya bisnis bodong yang tumbuh subur dimana-mana dan seringkali mendapat sambutan pada sebagian masyarakat.

Meskipun bisnis tersebut sifatnya musiman yakni booming karena menjanjikan keuntungan yang berlipat-lipat pada waktu singkat padahal bodong, ironisnya masih banyak orang yang tanpa berpikir panjang untuk serta merta menanamkan uangnya dengan cara menjual asetnya atau cara-cara lainnya yang sering tak dapat dicerna secara logika.

Intinya, buruknya kompetensi pada para pebisnis maupun masyarakat secara umum tentang aturan jual beli menjadi indikator penting mengapa masih banyak orang yang memiliki keyakinan serampangan untuk ingin berhasil dan kaya dalam sekejap tanpa menghitung risiko besar yang dapat terjadi di kemudian hari.

Baca Juga: Kemenkominfo Sebut Migrasi Siaran Televisi Digital bakal Menstabilkan Jaringan Internet

Halaman:

Editor: Ghazali Hasan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah