China Larang Anak Usia di Bawah 16 Tahun jadi Live Streamer

- 29 September 2021, 05:30 WIB
Ilustrasi. Anak yang bermain game online.
Ilustrasi. Anak yang bermain game online. /Pixabay/Bianca van Dijk/

SUARA TERNATE - Beberapa saat lalu pemerintah China membatasi waktu bermain game bagi anak-anak dan remaja berusia 18 tahun. Kini China menambah aturan baru terkait pembatasan interaksi anak di bawah umur dengan video game.

Dalam rangkaian peraturan terbaru, pemerintah China melarang anak usia di bawah 16 tahun menjadi live streamer.

Ubahan aturan yang dilakukan cukup ketat yaitu pengguna layanan live streaming harus memiliki kartu identitas atau KTP saat mengakses layanan tersebut.

Baca Juga: Pengakuan Mantan Tukang Tagih Pinjol, Ungkap Keuntungan yang Didapat Perusahaan dari China

Dilansir suaraternate.com dari Techspot, aturan larangan bukan hanya berlaku kepada anak-anak di bawah umur. Penyedia layanan live streaming juga terkena imbasnya. Sebab, pemerintah China meminta mereka membatasi waktu dan uang yang kerap dihabiskan oleh penggunanya.

Pada awal Agustus media yang dikelolaoleh pemerintah menyebut jika game online menjadi candu bagi anak-anak karena menyebabkan ketergantungan.

Pembatasan ini merupakan pukulan telak bagi industri game global seperti Tencent dan NetEase.

Saham saham game China turun drastis dapam perdagangan pra-pasar di Amerika Serikat. Diketahui Tencent dan NetEase kehilangan lebih dari USD 60 miliar, setelah aturan tersebut dirilis. Tencent dan NetEase menyikapi akan mengikuti aturan baru tersebut.

Sebelumnya pemerintah membatasi anak di bawah 18 tahun untuk bermain game selama satu jam sehari, jam 8 malam sampai jam 9 malam, hanya pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu. 

Anak-anak juga dapat bermain selama satu jam pada hari libur nasional di jam yang sama.***

Editor: Ahmad Zamzami


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah