Network
Suara Ternate, Dalam pidatonya, Sekertaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan Israel dan tentara serta pemukimnya adalah pihak yang takut berperang, bukan Lebanon.
Nasrallah pun menyampaikan bahwa kelompoknya siap "berperang tanpa batas" melawan Israel. Sementara, kedua pihak terus baku tembak di lintas perbatasan mereka.
"Kami sudah siap berperang dalam 99 hari terakhir. Kami akan meladeni perang dan kami akan berperang tanpa batas atau tanpa kendali seandainya perang dipaksakan kepada kami," tegas dia.
Baca Juga: Belum Ada Jadwal Kampanye, Prabowo Mengaku Sering Diingatkan TKN Agar Bicara Sopan di Depan Publik
Mengenai hal itu, pemimpin Hizbullah itu mengatakan tentara Israel menyembunyikan korban jiwanya.
"Ketika perang berhenti, musuh akan menghadapi malapetaka akibat perlawanan di Gaza dan front-front perlawanan lainnya," ungkap Nasrallah.
Sementara, ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel sejak tentara Israel menginvasi Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober.
Baca Juga: Hadiri Haul Akbar di Lampung Timur, Anies Bakal Mendorong Pembangun Jalan Non Tol di Provinsi Lampung
Selain itu, ketegangan juga terjadi di di perbatasan antara Hizbullah dan pasukan Israel, yang merupakan bentrokan paling mematikan sejak perang 2006.
