Cerita Awak KM Tiga Putri setelah Lima Hari Terombang Ambing di Laut Lepas

- 13 September 2021, 12:38 WIB
Dok. KM Tiga Putri.
Dok. KM Tiga Putri. /ST/Ist/

SUARA TERNATE - Petrus Basai tidak menyangka pelayaran KM Tiga Putri pada Sabtu 4 September 2021, berakhir pilu.

Kapal yang membawa 15 penumpang dan delapan ABK (anak buah kapal) itu hilang selama lima hari setelah mengalami mati mesin.

Padahal, saat bertolak dari Pelabuhan Bapenu, Kabupaten Pulau Taliabu Maluku Utara dan bermalam di Pelabuhan Talo, Taliabu, kondisi kapal baik-baik saja.

Baca Juga: Pemeriksaan Kartu Vaksin Sejumlah Pelabuhan di Ternate Tidak Sesuai Edaran Menteri Perhubungan

Bahkan, saat bertolak dari pelabuhan Talo pada Minggu 5 September 2021 pukul 04.00 dinihari, tidak ada masalah pada mesin. Namun, saat perjalanan menuju Luwuk, tepatanya di Tanjung Pamali, Banggai Kepulauan, mesin 8 silinder jenis Nissan itu tiba-tiba mati mendadak.

La Inda, sang nakhoda bersama tujuh ABK kemudian berusaha mencari tahu penyebab mesin berdaya 2.300 tenaga kuda itu tiba-tiba mati tanpa sebab. "Setelah kita periksa, ternyata mesin kondisi sangat panas," cerita Petus sebagaimana yang dikutip dari kabarluwuk.com.

Meski sudah dilakukan perbaikan berulang kali, namun mesin tak kunung hidup. “Kami bersama dengan beberapa teman ABK mencari solusi dengan cara cabut Nozel hingga melakukan tes minyak berulang kali, tetapi mesin tetap tidak mau hidup," katanya.

Baca Juga: Jubir Presiden: Yang Mendorong Jokowi 3 Periode Sekarang Sudah Tobat

Gelombang laut disertai angin kencang dan arus kuat, menyebabkan kapal bermuatan berwarna biruh putih bermuatan kurang lebih 50 ton itu hanyut dari posisi terakhir yang dilaporkan.

Halaman:

Editor: Purwanto Ngatmo

Sumber: kabarluwuk.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah