Menag: STQ Nasional Merupakan Upaya Mengenalkan Islam Moderat

- 17 Oktober 2021, 14:05 WIB
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits Nasional (STQHN) ke-26 di Sofifi, Maluku Utara (Malut).
Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits Nasional (STQHN) ke-26 di Sofifi, Maluku Utara (Malut). /Antara/Abdul Fatah/

SUARA TERNATE - Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits Nasional (STQHN) ke-26 di Sofifi, Maluku Utara (Malut) adalah sarana untuk mewujudkan Islam agama yang ramah bagi semua umat manusia.

Pembukaan ditandai dengan pemukulan tifa secara bersama oleh Menag Yaqut, Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba, Ketua LPTQ yang juga Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin.

"STQ Nasional ke-26 merupakan upaya mengenalkan Islam moderat, mendekatkan Al-Qur'an kepada masyarakat, dan menggali makna holistik dalam kehidupan," paparnya saat membuka Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadis (STQH) Tingkat Nasional ke-26 dipusatkan di halaman Masjid Raya Shaful Khairat, Kota Sofifi, Malut, Sabtu (16/10) malam.

Baca Juga: Langkanya BBM, Speed Boat di Pelabuhan Semut Mangga Dua Ternate Tak Beroperasi, Calon Penumpang Menumpuk

Menteri Yaqut menjelaskan perhelatan STQH yang diadakan di Sofifi, Maluku Utara, mengandung makna yang sangat strategis. Selain sarat akan sejarah panjang yang kaya nilai-nilai kearifan lokal, Maluku Utara pun merupakan wilayah kesultanan Islam yang memiliki peradaban tinggi dalam mengembangkan Islam rahmatan lil ‘alamin.

"Saya berharap penyelenggaraan STQH Nasional di Maluku Utara ini dapat merawat dan membumikan spirit Islam rahmah dan damai melalui spirit membumikan al-Qur’an yang terus dan berkelanjutan. Karena Al-Qur’an adalah pusat energi yang tidak hanya menggerakkan, tetapi juga merawat Islam terus berperan dalam mewarnai keragaman Nusantara," ungkapnya.

"Para insan yang terlibat dalam STQH adalah insan-insan dengan dedikasi terbaik bangsa. Spirit Al-Qur’an telah mendorong para insan Qur’ani untuk bahu membahu mendidik dan melahirkan generasi Islam yang moderat," tegasnya.

Lanjut Menag Yaqut, oleh sebab itu, tidak mengherankan bila di berbagai pelosok nusantara, tidak sulit untuk menjumpai qari/qariah, hafidz/hafidzah, hingga insan kaligrafi dan lain-lainnya.

Yaqut pun menjelaskan, Kementerian Agama secara periodik terus memfasilitasi pengembangan tilawatil Qur’an di Indonesia. Pembinaan, pengiriman delegasi ke luar negeri, hingga penguatan kelembagaan adalah isu aktual yang terus diperkuat dalam program-program Kementerian Agama.

Halaman:

Editor: Ghazali Hasan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x