Gua Terpanjang di Indonesia, Ini Penjelasan Ahli Tentang Gua Bokimoruru di Maluku Utara yang Penuh Misteri

- 21 September 2023, 09:56 WIB
Tampak dalam Gua Bokimoruru di Desa Sagea, Halmahera Tengah, Maluku Utara
Tampak dalam Gua Bokimoruru di Desa Sagea, Halmahera Tengah, Maluku Utara /Istimewa/Adlun Fiqri

SUARA TERNATE – Gua Bokimoruru merupakan salah satu sistem gua sungai bawah tanah yang diklaim merupakan gua terpanjang di Indonesia. Gua ini berada di Desa Sagea dan Kiya, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara.

Sebuah laporan tim Ekspedisi Speleologi dari Prancis yang terbit tahun 1988 berjudul “Batukarst 88” mengemukakan bahwa panjang gua ini mencapai sepanjang 7.467 km sekaligus menempatkan Bokimoruru sebagai gua terpanjang di Pulau Halmahera.

Masyarakat Speleologi Indonesia (MSI) menyebutkan, Bokimoruru merupakan gua dengan karateristik lorong horizontal bertingkat yang memiliki ruangan besar dan secara geologi disusun oleh batugamping masif.

"Bokimoruru memiliki aliran sungai bawah tanah yang besar dan mengalir ke luar gua membentuk aliran sungai permukaan yang disebut Sungai Sagea atau Sageyen," kata Mirza Ahmad Heviko, Ketua Bidang Konservasi, Kampanye dan Advokasi MSI.

Baca Juga: Ini 5 Cagar Budaya di Kota Ternate Maluku Utara yang Masuk Peringkat Nasional

Sungai Sagea merupakan sistem sungai yang hilang dan muncul kembali sekitar 7 km dan tidak jauh dari pantai yang dimanfaatkan masyarakat setempat sebagai sumber kehidupan untuk penyediaan air bersih sehari-hari dan wisata alam sungai dan Gua Bokimaruru.

MSI mengajak semua pihak untuk dapat menjaga keberlanjutan dan fungsi kawasan karst sebagai cadangan air di masa yang akan datang, di mana proses karstifikasi/pelarutan batuan pada kawasan karst dapat memberikan manfaat untuk penyerapan karbon (CO2 ) yang dapat menjadi bagian dalam upaya pengurangan emisi dan dampak dari perubahan iklim.

Namun, akibat adanya pembukaan lahan yang dilakukan untuk pembukaan akses jalan dan pertambangan pada tanggal 28 Juli 2023 air berubah menjadi cokelat dan keruh dari hulu sampai ke hilir. Kesimpulan sementara oleh Tim Investigasi yang menyatakan bahwa penyebab terjadinya perubahan pada warna air di Sungai Sagea dan Gua Bokimoruru bukan karena dampak dari aktivitas pertambangan sangat tidak tepat.

Baca Juga: 8 Ribu Kendaraan di Maluku Utara Kena Tilang Selama Operasi Zebra 2023, Imam: Jumlah Pelanggar Meningkat

Halaman:

Editor: Rian Husni Hidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x