KLARIFIKASI: Bima Arya Hendak ke DKI 1 atau Jabar 1? Begini Jawabannya

22 Februari 2022, 13:53 WIB
Walikota Bogor Bima Arya berkesempatan untuk hadir dalam acara "KLARIFIKASI" Pikiran Rakyat Media Network (PRMN). /Tangkapan layar YouTube PRMN/

SUARA TERNATE - Wali Kota Bogor Bima Arya berkesempatan untuk hadir dalam acara "KLARIFIKASI" sebuah acara talk show yang digagas Pikiran Rakyat Media Network (PRMN).

Kali ini Bima Arya berbincang soal karier politiknya selama dua periode memimpin Bogor dalam acara yang digelar Selasa, 22 Februari 2022.

Selain itu, Bima Arya juga berkesempatan menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan beberapa Pimpinan Redaksi (Pimred) PRMN yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Baca Juga: Kabar Gembira! Jokowi Minta Aturan Tentang JHT Direvisi, Batal Cair di Usia 56 Tahun?

Menarik, salah satu pertanyaan 'memaksa' Bima Arya untuk memilih soal pelabuhannya usai jabatan Walikota Bogor berakhir.

Pria 49 tahun tersebut ditanya mengenai tujuannya, apakah akan mencoba peruntungan di DKI Jakarta atau memimpin Jawa Barat.

Pimred PRFM News, Rifki Abdul Fahmi pun menanyakan kesiapan Bima Arya untuk maju di DKI Jakarta atau Jawa Barat. Mengingat Ridwan Kamil sendiri sudah menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon presiden (capres).

Begitupun nama Anies Baswedan yang juga sudah digadang-gadang bakal maju sebagai calon presiden (capres).

"Kita mendekati tahun 2024, apakah Kang Bima ada kesiapan untuk maju, apakah DKI 1 atau Jabar 1?," tanya Pimred PRFM News, Rifki Abdul Fahmi kepada Bima Arya.

Bima Arya mengaku, pertanyaan tersebut membuatnya berpikir, dan juga pertanyaan tersebut sering diajukan kepadanya pada acara yang dipandu Masayu Putri.

"Saya sekarang kan Wali Kota, misal nanti Gubernur atau yang lain, berarti kan 'naik kelas'. Nah tentu, jika saya masih sehat, kalau saya diberikan usia panjang, ya pasti ingin nasik kelas, arahnya kesana," jawab Bima Arya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Unggul dalam Jajak Suara Pilpres di Twitter Iwan Fals, Iwan: Gubernur Aing Menang Euy

Namun, Bima Arya tidak secara langsung memilih apakah ia akan maju menjadi Gubernur DKI Jakarta atau Gubernur Jawa Barat.

Ia mengaku, jika ingin 'naik kelas' kemanapun itu, 'PR' (pekerjaaan rumah) yang ada di Bogor harus diselesaikan atau dituntaskan terlebih dahulu.

"Sampai 2024, masih ada list dari PR yang belum selesai. Soal angkot itu masih jadi PR. Soal penataan pasar itu masih jadi PR. Soal stunting itu masih jadi PR. Soal tawuran masih jadi PR," ungkapnya.

Suami dari Yane Ardian Racham itu mengaku, sebelum naik kelas, ia ingin menyelesaikan PR-PR tersebut dahulu.

"Dan insha allah kalau ditanya, 'kemana naik kelasnya?', ya saya siap kemana saja. Saya merasa punya bekal dua periode di Kota Bogor yang mungkin akan bisa saya jadikan pijakan," terangnya.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga mengaku ia siap ditempatkan kemana saja sesuai arahan partainya.

Baca Juga: Lakoni Pertunjukan Wayang Mirip Ustadz Khalid Basalamah, Dalang Ki Warseno: Saya Tidak Sebutkan Nama Kok

Bahkan, bukan hanya Jakarta atau Jawa Barat, ia mengaku siap jika partai politiknya mempercayainya untuk menempatkannya di daerah manapun.

Masayu Putri pun kembali meminta penegasan Bima Arya untuk memilih antara Jakarta dan Jawa Barat.

"Jadi kemanapun itu, Kang Bima Arya Siap. Tapi kalau boleh nih, dikasih bocoran sedikit ya, lebih condong ke DKI atau condong ke Jawa Barat nih kang?," tanya Masayu Putri.

Bima Arya pun menjelaskan soal asal dirinya, baik geografis dan etnis Sunda, tentu ia akan memilih Jawa Barat.

"Tetapi kalau kedekatan dari Bogor, DKI Jakarta ya. Tapi bagi saya, dua-duanya sama-sama menantang, jawab Bima Arya tegas.

Namun, pria kelahiran 17 Desember itu juga perlu kejelasan soal kelanjutan Ridwan Kamil atau Anies Baswedan dalam memimpin daerah masing-masing, atau politikus lainnya.

Diakui Bima Arya, ia juga sudah banyak diajak untuk memimpin beberapa daerah, namun memang ajakan tersebut belum resmi.***

Editor: Ghazali Hasan

Sumber: PRMN

Tags

Terkini

Terpopuler