Menurutnya justru sebagai warga negara, patutnya berutang budi kepada para seniman mural.
Dalam kesempatan itu Haris Azhar bahkan menyebut para seniman mural yang berani mengkritik wajah pemerintahan, layaknya para nabi yang muncul di kehidupan saat ini.
"Kita utang budi itu, itu alarm demokrasi jalan, kita utang budi dengan mereka, mereka luar biasa," ujar Haris Azhar.
"Menurut saya mereka, kalau saya pinjam bahasa dalam agama mereka adalah nabi-nabi kehidupan kita ini, dalam tanda kutip," ucapnya lagi menambahkan.
Haris Azhar juga munuturkan apa yang dilakukan oleh para seniman mural itu telah dijamin oleh konstitusi.
Bahkan ia menilai seharusnya mural diperbanyak di berbagai tempat, selain memperindah, gambar para seniman juga memberikan edukasi.
"Justru seharusnya kita memperbanyak mural di banyak tempat, karena dia memberikan keindahan buat kita sekaligus kita teredukasi," tuturnya lagi.***