SUARA TERNATE - Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia sempat mengadukan ada ribuan kapal China yang beroperasi di Laut Natuna Utara yang diduga masuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di Laut Natuna Utara.
Hal itu disampaikan Bakamla dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi I DPR RI pada 13 September 2021 lalu.
Merespon hal itu, Panglima Komando Armada (Koarmada) I TNI Angkatan Laut (AL) Arsyad Abdullah menegaskan, sikap TNI AL sangat jelas yakni melindungi kepentingan nasional di wilayah yuridiksi Indonesia dan menolak toleransi terhadap berbagai bentuk pelanggaran.
Arsyad Abdullah mengatakan pada Kamis, 16 September 2021, TNI AL akan melakukan misi penerbangan ke Laut Natuna Utara pada hari ini, Jumat, 17 September 2021.
Dikutip Pikiran-rakyat.com dari pemberitaan media Malaysia Benar News, misi penerbangan itu bertujuan untuk melakukan patroli di Laut Natuna Utara.
TNI AL, kata Arsyad Abdullah, mengerahkan 5 KRI dalam mengamankan Laut Natuna Utara. Dalam satu waktu, jumlah kapal yang berpatroli bisa mencapai 3 sampai 4.
Sebelumnya, Bakamla mengadukan bahwa mereka kesulitan untuk melakukan pemantauan dan sempat meminta bantuan ke TNI AU.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Sepuluh Nelayan Kembali Ditemukan Basarnas Ternate